Amankan 9.390 Rumah Ibadah di NTT, 3.879 Aparat Gabungan Siap Amankan Nataru
digtara.com - Aparat keamanan gabungan dari TNI, Polri serta instansi terkait menerjunkan 3.879 personel dalam mengamankan natal 2024 dan tahun baru 2025.
Baca Juga:
3.879 personel ini akan mengamankan 9.390 gereja dan kapela yang tersebar di wilayah NTT.
Polda NTT sendiri melibatkan 1.486 personel.
Untuk mendukung pengamanan, didirikan 45 Pos Pengamanan (Pos Pam), 34 Pos Pelayanan, dan 24 pos terpadu yang tersebar di lokasi-lokasi strategis.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga memerintahkan seluruh anggota Polda NTT untuk mengamankan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan sebaik-baiknya, guna memastikan keamanan, ketertiban, dan kelancaran perayaan tersebut.
Hal ini ditegaskan Kapolda NTT saat memimpin apel gelar pasukan operasi lilin tahun 2024, pada Jumat (20/12) di Polda NTT.
Apel gelar pasukan ini untuk mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana (sarpras) dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Kapolda NTT menekankan pentingnya persiapan matang untuk menghadapi potensi gangguan, mengingat perayaan Nataru tahun ini bersamaan dengan pengamanan Pilkada Serentak yang masih berlangsung.
Berdasarkan survei Kemenhub RI, sekitar 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan, meningkat 2,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memastikan keamanan selama perayaan ini, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi "Operasi Lilin 2024", selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Operasi Lilin 2024 melibatkan 141.605 personel gabungan, terdiri dari 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI, dan 52.332 personel dari berbagai instansi terkait lainnya.
Selain itu, ada 67.030 personel TNI untuk membantu pengamanan, menjadikan total personel TNI yang disiagakan sebanyak 80.856 orang.
Polri juga telah mendirikan 2.794 posko yang terdiri dari 1.852 Pos Pam, 735 Pos Yan, dan 207 Pos Terpadu di seluruh wilayah guna mengamankan 61.452 objek pengamanan, seperti gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, serta lokasi wisata dan perayaan tahun baru.
Kapolda NTT mengingatkan agar seluruh personel mewaspadai potensi kerawanan.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Kapolda juga menekankan pentingnya menjaga keamanan ibadah selama perayaan Natal, dengan memastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi dan dilakukan deteksi dini untuk mencegah terorisme.
Kapolda mengajak ormas keagamaan untuk turut serta dalam pengamanan untuk meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama.
Selain itu, Kapolda mengingatkan agar melakukan patroli rutin di lokasi rawan kejahatan konvensional, serta menyediakan fasilitas penitipan kendaraan di kantor polisi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang bepergian lama.
Antisipasi terhadap potensi bencana alam juga menjadi prioritas, dengan melibatkan TNI, Pemda, BMKG, dan stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan tim tanggap darurat dan rehabilitasi.
Dalam upaya menjaga stabilitas pasokan pangan dan BBM, Kapolda meminta pihak terkait memastikan distribusi dan ketersediaannya tetap terjaga selama periode liburan.
Strategi komunikasi publik yang baik juga harus diterapkan, dengan memastikan masyarakat menerima informasi terkait layanan kepolisian dan pengaturan lalu lintas secara jelas.
"Keberhasilan pengamanan Nataru adalah tanggung jawab kita bersama. Soliditas dan sinergisitas adalah kunci utama kesuksesan operasi ini," ungkap Kapolda.
Apel gelar pasukan ditandai dengan penyematan pita operasi kepada perwakilan anggota TNI, Polri dan Dinas Perhubungan.
Kapolda juga meninjau kesiapan seluruh kendaraan roda dua dan roda empat yang mendukung kegiatan pengamanan Nataru.