Beda Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu
"'Kalau mengucapkan selamat Natal, sedangkan saya nggak ingin mengucapkannya tapi terpaksa karena dia adalah atasan saya, belum pernah ucapkan Natal kepadanya, dia bilang saya sombong'. Takut dibilang sombong atasan atau takut dibilang kafir sama Allah? Ketika kau ucapkan selamat Natal, ada tiga konsekuensi. Pertama, kau sudah mengatakan Isa lahir 25 Desember, padahal dia tidak lahir 25 Desember. Berarti kau sudah mengatakan Isa mati di depan salib, padahal Qu'ran mengatakan dia tidak mati di hadapan salib. Ketiga, kau mengucapkan selamat Natal berarti sama artinya dengan kau mengatakan Isa adalah anak Tuhan," jelas Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga:
Di sisi lain, menurut fatwa MUI, umat Islam dilarang mengucapkan selamat hari raya agama lain, termasuk Natal. Fatwa tersebut diterbitkan dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII.
Unggahan itu kemudian menuai beragam komentar dari pengguna X lainnya.
"Jelas beda jauh lah. UAS x Taim, bagai bintang di langit dan kerak gorong-gorong," cuit @rar********
"Keilmuan Miftah masih sangat terbatas. Cuma modal popularitas doang," komentar @his********
"Kelihatan banget yang nggak berilmu sama yang berilmu," tambah @ard*******
"Menyedihkan. Orang yang diharapkan bisa memberikan ilmu agama di tengah banyaknya pengikutnya agar tidak buta dalam hal agama terutama tauhid, akidah, adab dan akhlak, malah memberikan statement menurut opininya sendiri tanpa dasar dalil. Si Miftah minim ilmu," timpal @eiw_***********