Dalam Sehari, Dua Warga Rote Ndao Tewas Disambar Petir
digtara.com - Candra Lasor Ndun (53), seorang petani asal Lingkungan Kandale, Kelurahan Mokdale atau Desa persiapan Loman, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT tewas disambar petir pada Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga:
Korban terkena petir sekitar pukul 12.30 wita di lokasi persawahan Kapasiok, Desa Persiapan Loman, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Pada Sabtu siang, korban bersama Rofi Bailao (42) dan Jacob Ndun (52) sementara berada di lokasi persawahan Kapasiok.
Walau hujan turun lebat, korban dan rekan-rekannya tetap membajak sawah.
Tiba-tiba hujan turun disertai petir. Korban dan rekannya berhenti membajak sawah dan berteduh di dalam pondok darurat.
Saat itu hujan semakin deras disertai dengan petir sehingga mereka tidak bisa pulang ke rumah.
Tanpa diduga, petir menyambar ke arah pondok tempat korban dan rekan-rekannya berteduh.
Rekan korban melihat korban sudah jatuh dalam posisi tersungkur dan tidak bergerak.
Rekan korban menyentuh tubuh korban dan sudah tidak bergerak serta kaku.
Mereka kemudian kembali ke rumah dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga dan pemerintah desa setempat.
Kemudian jenazah korban dibawa dan dievakuasi kembali ke rumah korban.
Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai takdir Tuhan.
Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Lobalain melalui Bhabinkamtibmas, Bripka Sumantri.
Pada hari yang sama, Sabtu, 21 Desember 2024 sekitar pukul 12.00 wita juga terjadi peristiwa yang sama.
Sefanya Yohanus Lekeama, seorang pelajar SMA juga terkena sambaran petir di komplek persawahan Kapasiok, desa Helebeik (Desa persiapan Leteklain), Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Warga Dusun Oelolok, Desa Oematamboli, Kecamatan Lobalain juga tewas disambar petir.
Sabtu siang, korban bersama Rehan Liu (17) dan Bles Menoh (17) sedang mencangkul pematang di lokasi persawahan Kapasiok.
Saat sedang bekerja terjadi hujan disertai guntur dan petir sehingga mereka bertiga memutuskan untuk berteduh di mobil pick up yang terparkir di pinggir jalan.
Namun dalam perjalanan menuju mobil pick up, tiba-tiba guntur dan petir bergelegar sehingga ketiga orang tersebut merebahkan diri ke pematang sawah (tiarap).
Sesaat setelah gemuruh guntur selesai, Rehan dan Bles bangun dan berdiri. Namun korban tetap dalam posisi tiarap di pematang sawah.
Rehan dan Bles mengecek korban dan korban sudah dalam posisi tak sadarkan diri.
Keduanya bergegas melarikan korban ke RSUD Baa untuk mendapatkan pertolongan.
Namun saat tiba di RSUD Baa, korban dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah korban dan keluarga menerima kematian korban sebagai takdir.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono yang dikonfirmasi Sabtu (21/12/2024) malam membenarkan kejadian ini.
"Benar, telah terjadi kejadian meninggalnya warga masyarakat akibat disambar petir. Dua orang yang meninggal dunia," ujar Kapolres.