Gunung Lewotobi Laki-laki Tiga Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Mencapai 1.500 Meter
digtara.com - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT secara berturut-turut mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Kamis (16/1/2025) petang.
Baca Juga:
Erupsi tersebut terjadi pada pukul 16.20 Wita, 16.36 dan 16.52 Wita dengan tinggi kolom abu masing-masing 1.000 meter, 600 meter dan 1.500 meter diatas puncak.
Laporan yang diterima dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki pada erupsi pukul 16.20 tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter diatas puncak.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 Januari 2025 pukul 16:20 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut), mengutip laporan tertulis PPGA Lewotobi Laki-laki yang dikeluarkan pukul 16.26 Wita.
Pada erupsi tersebut, dilaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Dan ini terekam di seismogram berdurasi lebih dari tujuh menit dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi ±7 menit 34 detik," tulis PPGA.
Berselang 16 menit kemudian, PPGA Lewotobi laki-laki melaporkan Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi yang terjadi pada pukul 16.36 Wita.
Disebutkan tinggi kolom abu mencapai 600 meter diatas puncak dengan durasi 2 menit 47 detik.
Disebutkan PPGA kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 milimeter berdurasi sementara 2 menit 47 detik.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 Januari 2025 pukul 16:36 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 2.184 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi sementara ini ± 2 menit 47 detik," laporan PPGA pada pukul 16.42 Wita.
Beberapa saat kemudian yakni pada pukul 17.11 Wita, PPGA Lewotobi Laki-laki kembali merilis laporan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dalam laporannya disebutkan Erupsi ketiga terjadi pada pukul 16.52 Wita. Pada erupsi ini tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter diatas puncak.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 16 Januari 2025 pukul 16:52 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.500 m di atas puncak (± 3.084 m di atas permukaan laut). tulis PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pukul 17.11 Wita.
Pada erupsi ketiga tersebut, disampaikan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. Dan erupsi tersebut berlangsung lebih dari 15 menit.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi sementara ini ± 15 menit 52 detik," sebut PPGA yang berada di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang.
Tiga kali erupsi yang terjadi pada Kamis (165/1) sore ini, maka sepanjang Kamis ini Gunung Lewotobi laki telah empat kali mengalami erupsi.
Sebelumnya terjadi pada pukul 14.06 yang tinggi abu vulkanik mencapai 700 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Hallan mengatakan Gunung Lewotobi Laki-laki sepanjang Kamis sudah empat kali mengalami erupsi.
"Erupsi pertama itu jam 14.20 dengan tinggi kolom abu 700 meter diatas puncak, dengan durasi sekitar lima menit, terus yang kedua hampir setengah lima tadi wita, tinggi kolom abu 1000, durasi sekitar tujuh menit, terus (letusan) ketiga terjadi jam 16.36, tinggi kolom abu 600 meter diatas puncak dan yang keempat terjadi hampir jam 5 sore kolom abu 1.500 meter dan berlangsung sekitar 15 menit," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Hallan yang dihubungi pada Kamis (16/1/2025).
Disampaikannya, seluruh pengungsi yang berjumlah sekitar 6.000 jiwa termasuk pengungsi mandiri dalam kondisi aman.
Abu vulkanik tidak mencapai ke empat titik pengungsian karena berjarak diatas sepuluh kilometer dari pusat erupsi .
"(Erupsi) tidak, tidak terdampak langsung terhadap pengungsi karena titik pengungsi diatas sepuluh kilometer dari puncak erupsi," ujarnya.
Dia menyebutkan, empat titik pengungsi tersebut berada di Konga, Lewolaga, Bokang dan Koba Soma.
Disampaikan Avelina, seluruh pengungsi dari enam desa masih tetap berada di empat titik pengungsian dan pengungsi mandiri.
Mereka sama sekali tidak diijinkan untuk kembali ke rumah mereka terutama warga dari enam desa terdampak.