Kabupaten Rote Ndao 'panen' Kasus Percobaan Bunuh Diri

digtara.com - Kasus percobaan bunuh diri terjadi lagi di Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Baca Juga:
Kali ini, dalam sehari terjadi tiga kasus percobaan bunuh diri. Korbannya adalah dua orang pria dan satu orang ibu rumah tangga.
"Iya, dalam satu hari terdapat tiga kejadian percobaan bunuh diri y di wilayah hukum Polsek Rote Barat Laut," ujar Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono saat dikonfirmasi Sabtu (25/1/2025).
Percobaan bunuh diri terjadi di Desa Saindule dan Desa Busalangga Barat Kecamatan Rote Barat Laut, serta di Desa Mundek Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao pada Jumat (24/1/2025).
Kejadian pertama di Desa saindule Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Korbannya AF (57), seorang petani di Kecamatan Rote Barat Laut.
AF, korban percobaan bunuh diri ditemukan oleh YS (37), warga Desa Saindule yang akan pergi ke sawah yang saat itu menggunakan sepeda motor diantar oleh NN (48).
Saat dalam perjalanan, YS menoleh ke sebelah kiri dan melihat seseorang yang tergantung dengan menggunakan seutas tali pada pohon.
YS mengenali korban dan kebetulam saat itu bertemu dengan YH (51) dan meminta pisau supaya memotong tali yang digunakan oleh korban AF dalam upaya percobaan bunuh diri.
Korban AF kemudian dievakuasi ke RSUD Ba'a, Kabupaten Rote Ndao untuk perawatan medis.
Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan. Belum diketahui pasti alasan korban nekat gantung diri.
Kejadian selanjutnya terjadi di Desa Busalangga Barat, Kecamatan Rote Barat Laut.
Kali ini korbannya adalah SN (41), seorang ibu rumah tangga.
Upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh korban adalah dengan cara meminum racun roundup.
Niat korban diketahui pertama kali oleh anak korban JN (13).
JN, pelajar SMP ini secara kebetulan melihat ibunya (korban) memegang satu botol roundup sambil masuki kamar dan mengunci pintu kamar.
JN merasa curiga sehingga Ia memanggil ibu nya untuk membuka pintu sambil menanyakan apa yang dilakukan sang ibu dalam kamar yang terkunci.
Namun korban SN tidak merespon ketukan pintu dan pertanyaan anaknya.
Kemudian JN memberitahukan hal ini kepada YN (suami korban/ayah JN ) soal apa yang dilihatnya.
YN kemudian mendobrak pintu dan mendapati SN sementara tergeletak di kamar mandi dan mulut terbuka.
Melihat kondisi istrinya harus mendapatkan perawatan medis mama YN melarikan korban ke RSUD Ba'a untuk mendapatkan perawatan medis.
Nyawa korban SN pun tertolong dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Percobaan bunuh diri yang ketiga terjadi di Desa Mundek, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao.
Korban BA (64) adalah seorang petani yang selama ini sering melamun.
Saat kembali ke rumahnya usai menggembalakan domba miliknya, korban duduk sendirian dalam dapur rumahnya.
Korban merasa pikiran kosong sehingga ia mengambil tali nilon di dalam dapur lalu menyusun dua kursi.
Korban mengikat tali pada tiang (spar) dapur dan ujung tali diikat pada leher korban sendiri.
Memudian kaki korban menjatuhkan kedua kursi hingga tubuhnya tergantung pada ketinggian sekitar 40 centimeter dari tanah
Percobaan bunuh diri BA diketahui oleh tiga cucu perempuan korban yaitu JA (17), PH (16) dan NA (18).
Cucu korban JA kemudian mengangkat tubuh korban ke arah atas.
Kemudian cucu yang lain, PH mengambil parang dan memotong tali yang diikat pada tiang dapur hingga putus sehingga korban jatuh ke tanah.
Ketiga cucu korban kemudian melepas tali yang terikat pada leher korban.
Hingga Sabtu (25/1/2025), ketiga korban masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit umum Ba'a.
Dari hasil interogasi awal pada korban AF, bahwa jarak kaki korban dengan tanah sekitar satu meter saat ditemukan oleh YS.
Sementara korban SN telah diperbolehkan kembali ke rumah setelah mendapatkan perawatan medis pihak RSUD Baa.
Untuk korban BA tidak dilakukan perawatan medis karena korban masih berkomunikasi dengan baik karena hanya terdapat bekas lilitan tali di leher korban.
Kapolsek Rote Barat Laut, Ipda Andri Pah memgaku kalau percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh AF, SN dan BA didominasi oleh permasalahan keluarga.
Selain itu kurangnya komunikasi dan tidak terbuka dengan pasangan saat ada masalah atau kesulitan.
"Kami sangat berharap ini merupakan kejadian terakhir di wilayah hukum Polsek Rote Barat Laut," tegas Kapolsek.

Gagal Naik Tanjakan, Truk Muat Barang di Rote Ndao Terjungkal di Jalan

Polisi Tahan Llima Pelaku Pengeroyokan Kepala Desa di Rote Ndao

IRT di Rote Ndao Dicabuli Remaja Mabuk Miras saat Tidur

Polisi Bekuk Lima Terduga Pelaku Pengeroyokan Kepala Desa di Rote Ndao

Pulang dari Rumah Kerabat, Kepala Desa di Rote Ndao Dihadang Serta Dikeroyok Sejumlah Pemuda
