Remaja Perempuan Diduga Korban Kekerasan Seksual di Sumba Tengah Ditemukan Pingsan dan Meninggal Dunia

Korban sempat dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga:
Saat itu kerabat korban awalnya menduga kalau korban terkena sambaran petir saat berada di lokasi korban ditemukan.
Korban AUL diduga merupakan korban kekerasan seksual di Kampung Manupeu, Desa Dewa Tana, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah.
Namun karena handphone sedang di cas di rumah Ruben Ruwa Kaleka yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah Petrus maka korban pun ke rumah Ruben untuk mengambil handphone tersebut.
Hingga dua jam kemudian korban belum juga kembali ke rumah. Petrus pun menyusul korban ke rumah Ruben dan melalui jalan pintas.
Namun saat tiba di rumah Ruben, Petrus tidak menemukan korban termasuk handphone milik Petrus sudah tidak ada lagi di rumah Ruben.
Petrus kemudian kembali ke rumahnya dan melalui jalan pintas tersebut. Saat tiba di rumah, korban pun belum juga pulang.
Petrus kemudian menanyakan keberadaan korban kepada anaknya ADP dan adik kandung korban Anas Ubu Laga. namun mereka mengaku kalau korban belum kembali sejak siang hari.
Petrus memilih mencari korban hingga ke kebun. Saat melintasi jalan ke kebun, Petrus menemukan korban dalam keadaan pingsan di dekat tiang listrik di pinggir jalan raya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah Petrus.
Petrus mengevakuasi dan membawa korban ke rumahnya dan meminta tolong kepada Darius serta tetangga guna membawa korban ke RSUD Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah.
Korban diduga kuat merupakan korban kekerasan seksual karena ditemukan sejumlah luka di beberapa bagian tubuh korban.
Pihak kepolisian dari Polsek Katikutana kemudian ke rumah duka guna mengidentifikasi dan meminta keterangan dari sejumlah pihak.
Polisi juga meminta keterangan dari orang tua korban ANUL (48) dan WRL (37) yang merupakan warga kampung Manupeu, Desa Dewa Tana, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah.
Polisi juga minta kepada keluarga korban untuk melaporkan kasus kematian korban yang diduga karena aksi kekerasan kepada aparat kepolisian.
Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen yang dikonfirmasi pada Selasa (28/1/2025) membenarkan kejadian ini.
Pihak kepolisian menghimbau kepada keluarga korban menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pasca kejadian ini dan mempercayakan penanganan selanjutnya ke pihak kepolisian.
Keluarga juga diimbau proaktif menyampaikan informasi terkait dengan kematian korban sehingga memudahkan aparat kepolisian dalam penanganan perkara ini.

Komisi III DPR RI Kawal Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Oleh Mantan Kapolres Ngada hingga Putusan

Bintara Remaja Polda NTT Bagikan Bantuan dan Baksos Bersama Korban Banjir Rob di Kupang Barat

Diancam, Remaja Perempuan di Kota Kupang Pasrah Dicabuli Pacarnya

Acara Pemakaman Berubah Tragis, Satu Warga Sumba Tengah Tewas Dikeroyok, Satu Lainnya Luka

Bejat! Pria di Labusel Tega Perkosa Anak Kandung hingga Melahirkan

Ungkap Penyebab Kematian, Jenazah Korban Kekerasan di Sumba Tengah Diotopsi

Kasus Mantan Kapolres Ngada Jadi Pelajaran Penting bagi Polda NTT

Polres Kupang Reka Ulang Kasus Pembunuhan dengan Kapak

Mabes Polri Tangani Kode Etik, Polda NTT Tangani Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak oleh Mantan Kapolres Ngada

Ahok Diperiksa Kejagung Selama 8 Jam Terkait Kasus Korupsi di Pertamina

Gabung ke Forum Pedofilia, Mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Sebar Video Cabulnya ke Dark Web

Pak Bhabin Kunjungi Sumut, Edukasi Tertib Lalu Lintas dengan Sentuhan Humor

Aksinya Terekam CCTV, Pasangan Kekasih di Batu Bara Buang Bayi Hasil Hubungan Diluar Nikah
