digtara.com -Bencana alam berupa
longsor melanda ruas
jalan Niki-Niki menuju Ki'e dan Oinlasi tepatnya di RT 006/RW 003, Dusun III, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),
NTT akhir pekan lalu.
Jalur ini merupakan jalur penghubung dari Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah menuju ke beberapa kecamatan di wilayah Amanatun seperti Ki'e, Oinlasi, Nunkolo, Kolbano dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Juga:
Bencana
longsor tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 Wita akibat adanya curah hujan tinggi selama beberapa hari.
Hal ini menyebabkan
longsor yang menutup badan
jalan sehingga akses dari wilayah Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah menuju Kecamatan Ki'e dan Kecamatan Amanatun Selatan dan beberapa kecamatan lainnya tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
Tanah
longsor yang jatuh dari tebing sebelah kanan dengan tinggi kurang lebih 10 meter dan menutupi
jalan kurang lebih 6 meter.
Kapolsek Amanuban Tengah, Ipda Boby Dadik bersama anggota Polsek, Babinsa Koramil 1631-02, aparat desa Nobi-Nobi dan masyarakat sekitar melakukan penggarukan/pembukaan tanah
longsor secara manual dengan menggali tanah menggunakan linggis/sekop agar dapat dilalui oleh kendaraan`
Tiga jam kemudian atau sekitar pukul 18.14 Wita, akses jalan dapat dilalui dengan sistem membuka satu jalur secara bergantian oleh anggota Polsek Amanuban Tengah.
Pimpinan DPRD dan komisi II serta komisi I DPRD Kabupaten TTS kemudian turun ke lokasi kejadian didampingi Camat Amanuban Tengah. Lily S. Nitbani.
Anggota DPRD Kabupaten TTS dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Amanuban Tengah kemudian berkoordinasi dengan Penjabat Bupati TTS dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS.
Pemerintah daerah langsung menurunkan satu unit excavator mini (beku) untuk membantu pengerukan dan pembersihan tanah longsor.
Selanjutnya juga diturunkanalat berat ke lokasi longsor dan dilakukan pengerjaan/pengerukan/perbaikan tanah longsor.
Anggota Polsek Amanuban Tengah juga melakukan pengamanan dan pengaturan di ruas jalan longsor tersebut guna memberikan pelayanan kepada pelintas jalan baik yang berjalan kaki dan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup untuk kelancaran arus lalu lintas.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut tetapi menimbulkan kemacetan selama 4 jam dan antrian sekitar 1 kilometer saat kejadian awal.
Kapolsek Amanuban Tengah menghimbau agar warga berhati-hati saat melintas di tempat kejadian
longsor karena ruas
jalan masih dipenuhi lumpur dan licin.
Kapolsek Amanuban Tengah, Ipda Boby JJ Dadik bersama anggota Polsek Amanuban Tengah juga berpatroli dan memantau
jalan raya yang rusak akibat
longsor di kilometer 142,400 arah Kupang-Atambua tepatnya di RT 004/RW 002, Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS.
Saat patroli, Kapolsek Amanuban Tengah menghimbau agar masyarakat pengguna
jalan yang melintas arah Kupang-Atambua, Kabupaten Belu dan sebaliknya di kilometer 142,400 agar berhati-hati karena kondisi
jalan licin dan keadaan cuaca hujan dan berkabut.
Polisi juga menghimbau kepada masyarakat yang ada di sekitaran lokasi
longsor agar selalu waspada.
Polsek Amanuban Tengah berkolaborasi dan bekerja sama dengan dinas PUPR untuk melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalin di area longsoran agar tidak terjadi kemacetan dan proses pengerjaan/perbaikan
longsor oleh dinas PUPR dapat ber
jalan dengan lancar sehingga ruas
jalan tersebut dapat dipergunakan kembali seperti semula.
Dinas PUPR Kabupaten
TTS pun terus melakukan perbaikan dan anggota Polsek Amanuban Tengah masih melakukan pengamanan dan pengaturan di area lokasi longsor.
"Jalur yang longsor merupakan jalur yang menghubungkan tujuh kecamatan dengan ibukota Kabupaten TTS," ujar Kapolsek.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News