Rabu, 16 April 2025

Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025, BBKSDA NTT Kampanyekan Pentingnya Lahan Basah dan Gelar Aneka Kegiatan

Imanuel Lodja - Senin, 03 Februari 2025 10:43 WIB
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025, BBKSDA NTT Kampanyekan Pentingnya Lahan Basah dan Gelar Aneka Kegiatan
istimewa
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025, BBKSDA NTT Kampanyekan Pentingnya Lahan Basah dan Gelar Aneka Kegiatan

digtara.com - Setiap tanggal 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetland Days (WWD).

Baca Juga:

Tanggal tersebut merupakan tanggal diadopsinya konvensi lahan basah atau konvensi Ramsar pada 2 Februari 1971 di Kota Ramsar yang terletak di pantau laut Kaspia, Iran.

Konvensi Ramsar adalah perjanjian internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan.

Di Indonesia terdapat delapan situs lahan basah yang memiliki nilai signifikan bukan hanya untuk indonesia tetapi juga bagi bernilai penting bagi kemanusiaan secara keseluruhan.

Salah satu dari delapan situs ramsar di Indonesia adalah Taman Wisata Alam (TWA) Menipo yang ditetapkan sebagai situs ramsar kedelapan di Indonesia pada tanggal 22 April 2024.

Kawasan situs ramsar TWA Menipo terletak di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang. Pesisir kawasan ini meliputi hutan bakau dan lumpur pasang surut, pasir, dan dataran garam.

Situs tersebut meliputi Pulau Menipo, yang terpisah dari Pulau Timor oleh selat sempit dan memiliki danau dan rawa air tawar.

Pulau Menipo menyediakan habitat bagi spesies tumbuhan yang rentan dan terancam punah.

Selama puncak musim kemarau, rawa permanen di pulau tersebut menyediakan tempat berlindung bagi satwa liar.

Dataran pasir situs tersebut menyediakan habitat bersarang bagi tiga spesies penyu yang terancam punah, antara lain penyu sisik, penyu hijau dan penyu lekang.

Burung yang bermigrasi menggunakan dataran lumpur sebagai habitat batu loncatan, dan situs tersebut menyediakan tempat mencari makan bagi kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea parvula) dan Rusa Timor (Rusa timorensis).

Masyarakat setempat percaya bahwa daerah tersebut tidak boleh dirusak; Pulau tersebut dianggap sakral dan menjadi tempat upacara adat.

Mereka mengumpulkan kepiting dan kerang untuk mendukung mata pencaharian dan memperoleh pendapatan dengan menyewakan perahu kepada wisatawan dan pengunjung lainnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Hendak Diantapulaukan, BBKSDA NTT-BKHIT Amankan Satwa dan Tumbuhan Langka dari Atas Kapal

Hendak Diantapulaukan, BBKSDA NTT-BKHIT Amankan Satwa dan Tumbuhan Langka dari Atas Kapal

BBKSDA NTT Rapat Koordinasi Rencana Kerjasama Pendanaan Konservasi Komodo Flores

BBKSDA NTT Rapat Koordinasi Rencana Kerjasama Pendanaan Konservasi Komodo Flores

KPU Paluta Umumkan Hasil Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye dari Paslon

KPU Paluta Umumkan Hasil Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye dari Paslon

Camat Sipahutar Resmi Tersangka Pelanggaran Pemilu 2024, Kedapatan Kampanye Calon Bupati Tapanuli Utara

Camat Sipahutar Resmi Tersangka Pelanggaran Pemilu 2024, Kedapatan Kampanye Calon Bupati Tapanuli Utara

Paket Sembako di Rumah Kasatpol PP Taput di Masa Kampanye Viral, Begini Kata Bawaslu

Paket Sembako di Rumah Kasatpol PP Taput di Masa Kampanye Viral, Begini Kata Bawaslu

Paslon Bupati Tapsel Gus Irawan - Jafar Syahbuddin Tunjuk Kantor Hukum Irwansyah Nasution Partner Jadi Tim Hukum

Paslon Bupati Tapsel Gus Irawan - Jafar Syahbuddin Tunjuk Kantor Hukum Irwansyah Nasution Partner Jadi Tim Hukum

Komentar
Berita Terbaru