Kamis, 06 Februari 2025

Dihantam Banjir Rob, Puluhan Perahu Nelayan di Kupang Rusak dan Hancur

Imanuel Lodja - Kamis, 06 Februari 2025 10:04 WIB
Dihantam Banjir Rob, Puluhan Perahu Nelayan di Kupang Rusak dan Hancur
istimewa
Dihantam Banjir Rob, Puluhan Perahu Nelayan di Kupang Rusak dan Hancur

digtara.com - 10 perahu milik nelayan di pesisir Pantai Tablolong, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), hancur dan rusak dihantam bencana banjir rob pada Selasa (4/2/2025) petang.

Baca Juga:

Warga pun terancam kehilangan mata pencaharian yang semata-mata sebagai nelayan.

Kanit 1 SAR Polairud Polda NTT, Ipda Joel Bolang mengaku kalau puluhan perahu itu rusak dihantam banjir rob.

"Perahu nelayan yang rusak sekitar 10 unit karena dihantam gelombang tinggi kemarin," ujar nya pada Kamis (6/2/2025).

Ia menyebutkan perahu nelayan itu ada yang tenggelam, pecah dan patah bagi dua.

Menurutnya, semua perahu itu tidak berhasil diselamatkan saat banjir rob melanda wilayah itu.

"Ada beberapa saja yang masih aman, tapi ada yang rusak total dan tidak bisa dipergunakan lagi," ungkap Ipda Joel.

Edy M (47), salah satu warga RT 04, Dusun 02, Desa Tablolong mengakui kalau peristiwa banjir rob itu terjadi secara tiba-tiba.

Warga pun merasa heran karena tidak ada angin dan hujan, tetapi hanya gelombang tinggi.

"Kami semua heran dengan kejadian kemarin. Padahal tidak ada hujan maupun angin kencang, hanya gelombang saja yang datang tiba-tiba," ujar Eddy.

Beruntung saat kejadian, gelombang tinggi itu masih bisa ditahan oleh tembok penahan.

Banjir rob kali ini diakui Edy lebih besar dari peristiwa yang pernah terjadi pada 2001 silam. Namun tidak ada kerusakan.

"Pada 2001 itu gelombang tidak terlalu tinggi, tapi yang lebih parah itu yang kejadian kemarin karena gelombang tinggi seperti ukuran rumah," ujar Eddy.

Dampak banjir rob itu menyebabkan perahu motornya hancur dan rusak.

Padahal perahunya itu berlabuh di tengah laut.

Namun, sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi, gelombang menghantam dan menyeretnya ke tepi pantai dalam kondisi rusak total.

Edy pun kehilangan mata pencarian yang kesehariannya sebagai nelayan.

Ia menyebut, tidak bisa melaut lagi lantaran tidak punya modal untuk membeli perahu motor yang seharga Rp 200 juta. Belum lagi perlengkapan mesin, pukat dan sebagainya.

"Saya hanya bisa selamatkan genset saja. Kalau mesin perahunya masih ada di sana (laut). Kerugiannya saya tidak bisa hitung, tetapi kalau perahu saja itu harganya sudah Rp 200 juta, belum lagi pukat dan lain-lain. Totalnya bisa Rp 500-600 juta. Ini pastinya saya tidak bisa melaut lagi karena tidak ada modal," ujar Edy.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pasca Banjir Rob, Anggota Polairud di Kupang Bantu Bersihkan Rumah Warga yang Tertimbun Pasir

Pasca Banjir Rob, Anggota Polairud di Kupang Bantu Bersihkan Rumah Warga yang Tertimbun Pasir

Ribuan Warga di Tablolong-Kupang Barat Mengungsi Pasca Banjir Rob

Ribuan Warga di Tablolong-Kupang Barat Mengungsi Pasca Banjir Rob

Warga Tablolong-Kupang Selamatkan Diri dari Banjir Rob

Warga Tablolong-Kupang Selamatkan Diri dari Banjir Rob

Pamit dari Rumah Hendak Memancing, Nelayan di Alor Ditemukan Meninggal Dunia

Pamit dari Rumah Hendak Memancing, Nelayan di Alor Ditemukan Meninggal Dunia

Polisi di Manggarai Barat Bantu Perbaiki Dermaga Apung Nelayan yang Rusak Diterjang Gelombang

Polisi di Manggarai Barat Bantu Perbaiki Dermaga Apung Nelayan yang Rusak Diterjang Gelombang

Seluruh Kapal Penangkapan Ikan Wajib Punya Dokumen

Seluruh Kapal Penangkapan Ikan Wajib Punya Dokumen

Komentar
Berita Terbaru