Gelombang Tinggi di Pantai Kupang Barat-NTT, Rumput Laut Milik Petani Kupang Rusak Total
![Gelombang Tinggi di Pantai Kupang Barat-NTT, Rumput Laut Milik Petani Kupang Rusak Total](https://cdn.digtara.com/uploads/images/202502/_2331_Gelombang-Tinggi-di-Pantai-Kupang-Barat-NTT--Rumput-Laut-Milik-Petani-Kupang-Rusak-Total.png)
digtara.com - Gelombang tinggi menghantam pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT. Ratusan petani rumput laut dipastikan gagal panen.
Baca Juga:
Hal ini menyebabkan rumput laut milik petani di pesisir Pantai Tablolong, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak total dihantam gelombang tinggi.
Porkas Toepoe (63), salah satu warga di RT 04, Dusun II, Desa Tablolong mengakui kalau rumput laut yang selama ini dipelihara ratusan warga rusak total.
"Semua (petani rumput laut) sekitar 100 orang yang budidaya rumput laut, semuanya (rumput laut) rusak total," ujarnya pada Kamis (6/2/2025).
Ia menyebutkan gelombang tinggi itu sudah terjadi sejak Senin (3/2/2025) subuh. Namun, puncaknya hingga air laut masuk dan merendam rumah warga terjadi pada Selasa (4/2/2025) petang.
"Memang sempat terjadi angin kencang dan hujan tapi sesaat saja. Sekitar 5 menit saja baru terjadi gelombang tinggi," ujarnya.
Ia belum bisa merinci jumlah luasan rumput laut yang rusak hingga kerugiannya karena luasan milik masing-masing petani jumlahnya berbeda-beda.
Khusus milik Porkas, itu awalnya memiliki panjang 67 depa. Tetapi saat ini cuman 49 depa saja.
"Kami waktu itu kerjanya sangat berat dan pakai tali panjang untuk membudidaya rumput laut ini," tambahnya.
Menurutnya, masa panen rumput lautnya biasanya 45 hari dengan rata-rata 300-500 kilogram dan harga jual per kilogram berkisar Rp 18.000. Harga awalnya pada 2024, hanya Rp 16.000 per kilogram.
"Kalau hasilnya betul-betul bagus, biasanya setiap kali panen tembus 500 kilogram, tapi kadang cuman 300 kilogram saja," terangnya.
Dia berharap agar pemerintah bisa memberikan modal usaha agar bisa melanjutkan budidaya rumput laut. Sebab, warga yang terdampak kesulitan modal untuk membeli bibit rumput laut yang saat ini per kilogram mencapai Rp 70.000.
"Harapan kami semoga pemerintah bisa memperhatikan kami dengan menyediakan modal usaha karena cuaca ekstrem ini yang merusak hasil budidaya kami," tandasnya.
![ODGJ di Kupang Ditemukan Meninggal Dunia di Halaman Rumah Warga](https://cdn.digtara.com/image/0.png)
ODGJ di Kupang Ditemukan Meninggal Dunia di Halaman Rumah Warga
![Pasca Banjir Rob, Anggota Polairud di Kupang Bantu Bersihkan Rumah Warga yang Tertimbun Pasir](https://cdn.digtara.com/image/0.png)
Pasca Banjir Rob, Anggota Polairud di Kupang Bantu Bersihkan Rumah Warga yang Tertimbun Pasir
![Baru Dua Bulan Kost di Kawasan Oesapa Barat-Kupang, Warga Asal Pasuruan Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kost](https://cdn.digtara.com/image/0.png)
Baru Dua Bulan Kost di Kawasan Oesapa Barat-Kupang, Warga Asal Pasuruan Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kost
![Ribuan Warga di Tablolong-Kupang Barat Mengungsi Pasca Banjir Rob](https://cdn.digtara.com/image/0.png)
Ribuan Warga di Tablolong-Kupang Barat Mengungsi Pasca Banjir Rob
![Puluhan Rumah Warga di Tablolong-Kupang Terkena Gelombang Pasang, Tim Siaga Bencana Polda NTT Evakuasi Korban](https://cdn.digtara.com/image/0.png)
Puluhan Rumah Warga di Tablolong-Kupang Terkena Gelombang Pasang, Tim Siaga Bencana Polda NTT Evakuasi Korban
![Warga Tablolong-Kupang Selamatkan Diri dari Banjir Rob](https://cdn.digtara.com/image/0.png)