Sabtu, 22 Februari 2025

Kurun Waktu Lima Tahun, Terjadi 59 Kasus Konflik Buaya dengan Warga di Wilayah NTT

Imanuel Lodja - Rabu, 12 Februari 2025 16:46 WIB
Kurun Waktu Lima Tahun, Terjadi 59 Kasus Konflik Buaya dengan Warga di Wilayah NTT
net
Ilustrasi.

Korban kini harus menjalani perawatan di RSUD W.Z. Johanes Kupang akibat kehilangan tangan kanannya karena dimakan buaya.

Baca Juga:

Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud dalam keterangannya mengatakan kejadian konflik manusia dan satwa liar buaya terjadi di Danau Tuadale, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.

"Bahwa benar memang terjadi kasus konflik antara satwa liar dalam hal ini buaya dengan masyarakat yang sedang mencari ikan di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Danau Tuadale, Desa Lifuleo,Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang," kata Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud`

Konflik satwa liar buaya dan manusia tersebut berawal dari korban Jiki yang pergi memancing sendirian di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Danau Tuadale, Desa Lifuleo sekitar pukul 15.00 Wita.

Namun saat korban membuang umpan untuk memancing ikan, tiba-tiba dia langsung diserang oleh buaya dengan menggigit tangan kanannya.

" Pada saat (korban) melempar umpan tiba-tiba buaya sebesar kurang lebih 4 meter menerkam tangan kanan korban," kata Arief.

Usai diserang, korban pun langsung lari menyelamatkan diri tetapi tangan kanan korban putus. Dan saat melakukan diri korban sempat dikejar oleh buaya tersebut.

Korban yang ditemui di ruang perawatan Kelimutu RSUD W.Z. Johanes Kupang pada Selasa (11/2/2025) mengakui sudah sering memancing di Danau Tuadale dan selalu aman tidak ada gangguan ataupun menemukan buaya.

"Pergi pancing sendiri jadi pas mau buang umpan dia (buaya) sambar dan terkam di pergelangan (tangan) sini, dia tarik, beta (saya) juga tarik," kata Jiki.

Dia mengisahkan, saat menarik tangannya yang sudah berada dalam mulut buaya, korban sempat mencolok mata buaya tersebut.

Namun buaya tersebut langsung memutar badan sehingga telapak tangannya langsung putus. Korban kemudian melarikan diri tanpa telapak tangan kanannya.

"Waktu lari masih sempat dia kejar, beta lihat besar buayanya sekitar empat meter," ujarnya.

Dia mengaku kalau tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut adalah kawasan suaka marga satwa karena tidak melihat adanya papan peringatan apapun.

"Disitu belum ada (papan peringatan), cuman yang danau sebelah itu banyak papan (peringatan) tapi di tempat beta pancing sonde (tidak) ada," kata Jiki.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Akhiri Tradisi Pembaretan, Bintara Remaja Angkatan 52 Resmi Jadi Bagian Polri

Akhiri Tradisi Pembaretan, Bintara Remaja Angkatan 52 Resmi Jadi Bagian Polri

Tersisa 175 Orang Peserta Seleksi SIP, Polda NTT Dapat Kuota 58 Orang Calon Perwira

Tersisa 175 Orang Peserta Seleksi SIP, Polda NTT Dapat Kuota 58 Orang Calon Perwira

Terkendala Transportasi, Sidang Kasus Dugaan Kekerasan Wartawan di Manggarai-NTT Ditunda

Terkendala Transportasi, Sidang Kasus Dugaan Kekerasan Wartawan di Manggarai-NTT Ditunda

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Kali ini Tinggi Kolom Abu Mencapai 800 Meter

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Kali ini Tinggi Kolom Abu Mencapai 800 Meter

Penyidik Ditreskrimum Polda NTT Limpahkan Tahap I Kasus TPPO ke JPU

Penyidik Ditreskrimum Polda NTT Limpahkan Tahap I Kasus TPPO ke JPU

Siswi SMA Di Kupang, Korban TPPO kembali Bersekolah

Siswi SMA Di Kupang, Korban TPPO kembali Bersekolah

Komentar
Berita Terbaru