Polisi Temukan Puluhan Pelanggaran Selama Satu Pekan Operasi Keselamatan Turangga 2025 di Kota Kupang

Baca Juga:

• Penyidik Ditreskrimum Polda NTT Limpahkan Tahap I Kasus TPPO ke JPU
• Sebulan Bertugas di Polda NTT, Kabid Humas Polda NTT Silaturahmi dengan Wartawan
• Tidak ada Kejelasan Kedatangan Cristiano Ronaldo ke NTT

Operasi ini digelar selama 14 hari sejak 10 hingga 23 Februari 2025.

Dalam kurun waktu 10-17 Februari, Satlantas Polresta Kupang Kota mencatat ada 24 pelanggaran yang berujung pada tilang dan 62 teguran terhadap pengendara di wilayah hukum Polresta Kupang Kota.

Pelanggaran terbanyak tercatat pada pengendara yang tidak menggunakan helm, baik untuk pengendara utama maupun penumpang di belakang.

Kasat Lantas Polresta Kupang Kota, Kompol Sudirman, menyampaikan bahwa pelanggaran dominan berasal dari kendaraan roda dua.

"Dari total pelanggaran, penggunaan helm menjadi perhatian utama dengan 16 kasus tilang dan 13 teguran. Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara," ujarnya dalam keterangannya pada Kamis (20/2/2025).

Selain pelanggaran helm, kasus lain yang ditemukan selama operasi ini adalah kendaraan tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) sebanyak lima kasus, serta dua kasus berkendara secara ugal-ugalan.

Sementara itu, teguran terbanyak diberikan untuk kesalahan seperti tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak memiliki spion, dan parkir sembarangan.

Polresta Kupang Kota juga aktif melakukan sosialisasi keselamatan berkendara ke berbagai tempat, termasuk sekolah dan pangkalan ojek.

Selain itu, kampanye tertib lalu lintas juga dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Kompol Sudirman berharap dengan adanya operasi ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.

"Kami mengimbau seluruh pengendara untuk selalu menaati peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama," tambah mantan Kasat Lantas Polres Timor Tengah Utara (TTU) ini.

Operasi Keselamatan Turangga 2025 ini menjadi langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan di Kupang serta membangun budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.