Dari Pedalaman Kabupaten TTS, Aipda Yeskiel Hadjo jadi 'Cahaya' Pendidikan, Pertanian dan Ekonomi bagi Warga

Sementara untuk kesetaraan sudah tercatat 117 orang peserta yang dilayani secara gratis sehingga bisa mendapatkan ijazah setara ijazah SD, SMP dan SMA. Para peserta mengikuti kesetaraan selama satu tahun di rumah Yeskiel.
Baca Juga:
Bagi warga tamatan SMA yang karena biaya tidak bisa melanjutkan kuliah ke luar Desa Kualin, Yeskiel pun membuka jaringan dengan Universitas Terbuka untuk layanan kuliah jarak jauh.
Saat ini, kelompok belajar mahasiswa UT sudah berjumlah 150 orang mahasiswa. Untuk memudahkan para peserta kuliah, Yeskiel menyiapkan wifi gratis untuk kuliah online bagi 150 warga yang kuliah UT secara online.
Para mahasiswa UT ini pun diberdayakan dan diajari bercocok tanam sehingga bersama-sama mengelola lahan pertanian yang ada.
Pada awal merintis layanan kelas jarak jauh Universitas Terbuka ini, seluruh fasilitas disiapkan secara pribadi. Guna memperlancar proses perkuliahaan, Yeskiel juga memanfaatkan halaman rumah untuk membuka aula bagi peserta.
Aipda Yeskiel Hadjo mengaku kalau sejak kecil, ia diajari orang tuanya bahwa pendidikan adalah hal penting. Walaupun kedua orang tuanya tidak tamat sekolah dasar, namun mereka memiliki komitmen menyekolahkan anak-anaknya.
Pesan penting dari almarhum orang tuanya ini lah yang menginspirasi ayah empat orang anak ini untuk mencerdaskan warga di sekitar wilayah pelayanannya dengan belajar dan bertani.
Dari hasil bertani dan menenun, warga pun bisa terbantu. Pendapatan warga bisa meningkat dan membantu perekonomian keluarga.
Aipda Yeskiel pun memberikan seluruh layanan ini secara gratis dengan harapan warga bisa pintar dan juga bisa memiliki kemampuan lebih dalam pengolahan lahan pertanian.
Lahan pertanian yang disiapkan juga dibeli secara swadaya oleh Yeskiel dari warga sekitar. Ia pun melibatkan seluruh warga binaan dalam pengelolaan lahan tersebut dan keuntungannya juga diperuntukkan bagi kesejahteraan warga.
Lahan pertanian ini juga cukup kesulitan air. Lagi-lagi Yeskiel secara swadaya mengalirkan air dari mata air sejauh 8 kilometer ke lahan pertanian yang diolah bersama warga binaan.
Secara mandiri, Yeskiel membeli pipa dan perlengkapan lainnya. Ia pun menyambung pipa dari pipa induk seijin pemerintah desa dan mengalirkan air ke lahan pertaniannya dengan sistem pipanisasi.
Air dari pipa ditampung pada wadah air dan air tersebut dimanfaatkan menyiram seluruh tanaman di lahan seluas 4 hektar tersebut serta memenuhi kebutuhan air bersih di rumah yang merupakan pusat kegiatan belajar bagi warga masyarakat.
Yeskiel juga meminta bantuan istrinya yang kebetulan merupakan sarjana pendidikan untuk membantu dalam pemberantasan buta aksara dan bimbingan belajar.
Hingga saat ini, layanan bimbingan belajar gratis Bahasa Inggris masih diikuti 75 orang peserta secara gratis karena seluruh kebutuhan ditanggung oleh pengelola Aipda Yeskiel Hadjo.
Walau memiliki banyak kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian, ekonomi dan pendidikan, Yeskiel tidak melupakan tugas utamanya. Ia tetap rutin mengikuti apel pagi dan menyelesaikan seluruh tugas dan tanggung jawabnya sebagai Wakapolsek Kualin.
Pekerjaan pertanian dan pendidikan ini baru dilakukan usai menyelesaikan tugas utamanya sebagai anggota Polri.
Selain aktif dalam layanan tugas dan kemasyarakatan, Aipda Yeskiel juga terlibat aktif pada pekerjaan rohani.
Ia juga merupakan majelis gereja di GMIT Kualin dan masuk menjadi anggota panitia pembangunan gedung gereja yang aktif melakukan upaya pencarian dana bagi pembangunan gereja.
Aipda Yeskiel pun malah menawarkan diri menjadi koster (pekerja gereja) yang bertugas bagi kebersihan gedung kebaktian. setiap hari Sabtu, Yeskiel bertugas menyapu dan mengepel gedung kebaktian, mempersiapkan liturgi dan membersihkan halaman gereja sehingga jemaat aman dan nyaman dalam ibadah.
Usai ibadah Minggu, Yeskiel pun bertugas membersihkan gedung kebaktian dan memastikan pelayanan sudah berjalan dengan baik.
Yunus, salah satu warga belajar buta aksara yang ikut serta dalam kelompok tani binaan Aipda Yeskiel merasa bersyukur terlibat dalam kegiatan tersebut.

Periksa Sembilan Saksi, Polda NTT Benarkan Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Dibawah Umur

Puslitbang Polri Teliti Kejahatan Digital di NTT

Sejumlah Anak Dibawah Umur Diduga jadi Korban Pencabulan Mantan Kapolres Ngada

Sudah Teruji, Wakapolda NTT Pastikan Penerimaan Anggota Polri Terapkan Sistem BeTAH dan One Day Service

5.363 Orang Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri di Polda NTT
