Rabu, 12 Maret 2025

Periksa Sembilan Saksi, Polda NTT Benarkan Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Dibawah Umur

Imanuel Lodja - Selasa, 11 Maret 2025 16:12 WIB
Periksa Sembilan Saksi, Polda NTT Benarkan Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Dibawah Umur
ist
Periksa Sembilan Saksi, Polda NTT Benarkan Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Dibawah Umur

digtara.com - Penyidik PPA Subdit IV/Renakta Direktorat Reskrimum Polda NTT sudah memeriksa sembilan orang saksi dalam kasus pidana yang melibatkan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

Baca Juga:

Dari hasil pemeriksaan ini, Polda NTT membenarkan kalau mantan Kapolres Ngada terlibat dalam dugaan kekerasan seksual pada anak di Kota Kupang, NTT.

Kepastian ini disampaikan Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi didampingi Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Hendry Novica Chandra, Kasubdit PPA, AKBP Bertha Hangge dan penyidik PPA, AKP Fridinari Kameo di Polda NTT, Selasa (11/3/2025) petang.

"Adanya dugaan kekerasan seksual pada anak di Kota Kupang," ujar Kombes Patar.

Polda NTT menerima surat dari divisi hubungan Internasional (Divhubinter) Polri pada 23 Januari 2025 lalu.

Dalam surat tertanggal 22 Januari 2025 tersebut, Divhubinter Polri menyampaikan kasus kekerasan terhadap anak yang diduga dilakukan oknum anggota Polri yang bertugas sebagai pimpinan di Polres Ngada.

"Sejak 23 Januari 2025, kami melakukan penyelidikan terkait surat itu," tandas Kombes Patar.

Sesuai data dalam surat tersebut, penyidik Polda NTT melakukan penyelidikan di salah satu hotel di Kota Kupang dengan melakukan klarifikasi di hotel tersebut.

"Kami periksa tujuh saksi saat itu termasuk pengelola dan petugas hotel," tambah mantan Kapolres Alor.

Pada 14 Februari 2025, Polda NTT mendapatkan hasil penyeldiikan terkait dugaan kekerasan seksual.

"Bahwa benar kejadian (kekerasan seksual terhadap anak) terjadi di sebuah hotel di Kota Kupang pada 11 Juni 2024," tandas Kombes Patar.

AKBP Fajar diketahui memesan kamar hotel menggunakan identitas foto copy SIM.

"Benar yang bersangkutan memesan kamar dengan menggunaman identitas yakni foto copy SIM atas nama FWSL," tambahnya.

Dalam pengecekan, terduga terlapor ternyata anggota Polri di Polda NTT. Untuk memastikan maka penyidik mencari data di SDM Polda NTT. "Dan benar, yang bersangkutan anggota Polda NTT aktif," ujar Kombes Patar.

Karena merupakan anggota Polda NTT, maka pihaknya melapor ke Kabid Propam Polda NTT pada 19 Februari 2025 dan melaporkan ke Kapolda dan Wakapolda NTT.

"20 Februari 2025, yang bersangkutan dipanggil oleh Propam Polda NTT," tambah Kombes Patar.

Barulah pada 24 Februari 2025, atas perintah Kadiv Propam Polri diarahkan ke Divisi Propam Mabes Polri.

Dalam proses penyelidikan, penyidik menemukan fakta kalau AKBP Fajar memesan kamar dan dari tanggal 19 Februari 2025.


"Ia secara terbuka memberikan keterangan saat kami periksa dan mengakui perbuatannya," tegas Kombes Patar.

Penyidik pun melakukan pendalaman dengan saksi. Hingga saat ini sudah ada 9 saksi yang diperiksa termasuk korban

Kemudian pada 3 Maret 2025, Polda NTT membuat laporan polisi (LP) model A dan melakukan penyelidikan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komisi III DPR RI Kawal Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Oleh Mantan Kapolres Ngada hingga Putusan

Komisi III DPR RI Kawal Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Oleh Mantan Kapolres Ngada hingga Putusan

Puluhan Sepeda Motor Milik Anggota Polda NTT Terjaring Razia Internal Propam

Puluhan Sepeda Motor Milik Anggota Polda NTT Terjaring Razia Internal Propam

Komisi III DPR RI Desak Mabes Polri Pecat Kapolres Ngada Non Aktif

Komisi III DPR RI Desak Mabes Polri Pecat Kapolres Ngada Non Aktif

Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Pidana, Polda NTT Minta Maaf dan Janji Akan Tegakkan Hukum

Mantan Kapolres Ngada Terlibat Kasus Pidana, Polda NTT Minta Maaf dan Janji Akan Tegakkan Hukum

Cabuli Anak Dibawah Umur, Mantan Kapolres Ngada Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Cabuli Anak Dibawah Umur, Mantan Kapolres Ngada Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Puslitbang Polri Teliti Kejahatan Digital di NTT

Puslitbang Polri Teliti Kejahatan Digital di NTT

Komentar
Berita Terbaru