Kasus Mantan Kapolres Ngada Jadi Pelajaran Penting bagi Polda NTT

Baca Juga:
"Ini menjadi pelajaran penting bagi saya yang mungkin selama ini belum terlalu ketat atau belum terlalu efektif dan intesif (dalam pengawasan)," kata Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, Kamis (13/3/2025) malam.
Menurutnya kasus kekerasan seksual yang dilakukan AKBP Fajar akan menjadi bahan evaluasi bagi jajaran Polda NTT. Sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari kasus serupa.
Kapolda mengatakan akan mengintensifkan evaluasi dan pemantauan bagi seluruh anggota Polda NTT tanpa terkecuali mulai dari pejabat di tingkat polda, polres maupun polsek.
"Kita tetap lakukan evaluasi, setiap pejabat yang ada di sini setingkat kapolres saya lakukan tetap evaluasi termasuk perwira-perwira yang bertugas di polres-polres, maupun di polsek-polsek kita tetap lakukan evaluasi dan pemantauan," jelas Kapolda.
Mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, diamankan tim gabungan Propam Polri dan Bidang Propam Polda NTT dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkoba dan kasus pencabulan anak dibawah umur pada Kamis (20/2/2025)
Dari hasil tes urine yang dilakukan terhadap AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Selain itu, dari hasil penyelidikan Direskrimum Polda NTT, AKBP Fajar telah melakukan pencabulan terhadap anak dibawah umur.
Tindakan pencabulan tersebut direkam oleh AKBP Fajar lalu videonya dijual di salah satu situs porno luar negeri yang kemudian diendus oleh Polisi Federal Australia.

Mabes Polri Tangani Kode Etik, Polda NTT Tangani Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak oleh Mantan Kapolres Ngada

Gabung ke Forum Pedofilia, Mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Sebar Video Cabulnya ke Dark Web

Sejumlah PJU Polda NTT dan Delapan Kapolres Dimutasi

Copot AKBP Fajar, Kapolri tunjuk AKBP Andrey Valentino jadi Kapolres Ngada

Komisi III DPR RI Kawal Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Oleh Mantan Kapolres Ngada hingga Putusan
