Gubuk Lahan Persawahan Warga Aimoli di Alor Dirusaki Oknum dari Desa Alaang

digtara.com - Aksi pembakaran dan pengrusakan gubuk lahan persawahan dialami warga Desa Aimoli, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Gubuk tersebut dibakar oknum dari Desa Ailaang pada Minggu (23/3/2025) malam sekitar pukul 22.25 Wita.
Lokasi yang dirusaki terdapat di hamparan persawahan di Sei, RT 002/RW 001, Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor.
Gubuk lahan persawahan tersebut merupakan Yohanis Aring, Imanuel Mulle dan Roky Teofilus Belly.
Ketiganya merupakan warga Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor
Roky Teofilus Belly, salah satu pemilik gubuk lahan persawahan yang jadi korban mengaku kalau pada Minggu malam ia berada di dalam rumah mendengar keributan.
Roky pun bangun untuk memastikan keributan tersebut.
Saat ke jalan raya, Roky melihat sudah banyak warga masyarakat Desa Aimoli berada di jalan dan berteriak bahwa adany pembakaran gubuk lahan persawahan yang dilakukan oleh oknum pemuda dari Desa Alaang.
Masyarakat Desa Aimoli yang berada di sekitar tempat kejadian kemudian ke lokasi gubuk untuk memadamkan api.
Namun pada saat menuju ke gubuk lahan persawahan yang dibakar, salah satu warga masyarakat Desa Aimoli terkena anak panah pada tangan kanan
Korban yang terkena panah adalah Daud Sem Beli (48), warga RT 001/RW 001, Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor.
Hal ini memicu kemarahan warga Desa Aimoli sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan batu dan senjata tajam berupa parang dan busur anak panah kampung
Tawuran dan perkelahian ini melibatkan warga masyarakat Desa Aimoli dan Desa Alaang.
Aparat keamanan dari Polsek Alor Barat Daya ke lokasi kebakaran dan perkelahian.
Polisi pun berhasil membubarkan warga masyarakat yang bertikai dan berkoordinasi dengan kedua kepala desa untuk menenangkan massa dari masing - masing desa.
Karena tidak puas, pemuda Desa Aimoli pun berjaga di kampung mereka serta menutup jalan sebagai reaksi atas penyerangan dan pembakaran tersebut.
Diperoleh informasi kalau pembakaran dan penyerangan yang terjadi pada Minggu, 23 Maret 2025 merupakan rentetan dari permasalahan yang terjadi pada Minggu, 16 Maret 2025 malam sehingga masih ada rasa dendam dari kedua kelompok pemuda.

Naas! Berteduh di Gubuk, Ibu dan Anak Tewas Tertimbun Longsor
