Dua Pelaku Pelemparan Mobil Youtuber di Malaka-NTT Minta Maaf dan Dapat Pembinaan, Polisi Segera Pulangkan

digtara.com - FK (22), pemuda asal Dusun Laenleten, Desa Umalawain, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, serta OP (22) asal Desa Dolasi, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden pelemparan mobil traveller Jajago Keliling Indonesia prkan lalu.
Baca Juga:
Pemohonan maaf juga disampaikan kepala desa Umalawain, Maksimus Seran di Polsek Weliman pada Minggu, (6/4/2025).
"Sebagai pemerintah desa, mewakili masyarakat saya yang bersalah, memohon maaf beribu - ribu maaf terutama kepada gubernur NTT, Kapolda NTT, Kapolres Malaka bersama jajaran, dan Bupati Malaka. Sebagai Pemerintah Desa, sekali lagi saya mohon maaf, beribu-ribu maaf," ujar Maksimus.
Maksimus juga sepakat bahwa masyarakat yang bersalah harus diserahkan ke Polres Malaka untuk diamankan.
"Jadi masyarakat saya yang bersalah ini, saya serahkan ke Polres Malaka untuk diamankan," ujarnya.
Ia berharap agar proses hukumnya dapat berjalan lancar supaya tidak boleh ada lagi kejadian serupa.
"Harapan saya prosesnya dapat berjalan lancar supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi. Semoga dengan adanya kejadian ini dapat dijadikan sebagai contoh untuk tidak terulang lagi. Supaya lain kali, perbuatan yang mereka dua lakukan ini juga tidak ditiru oleh anak - anak yang ada di desa ini juga," tambah Maksimus.
Kedua pelaku juga sudah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Alasannya mabuk (minuman keras)," ujar Kasat Reskrim Polres Malaka, Iptu Dominggus Duran pada Senin (7/4/2025) soal alasan para pelaku melempari mobil.
Hingga Senin siang, kedua pelaku masih amankan untul pembinaan. "Kita masih bina mereka di Polres supaya jangan ulangi lagi perbuatannya," tambah mantan Kasat Reskrim Polres Nagekeo ini.
Permohonan maaf juga datang dari orang tua pelaku dan kepala desa yang sudah diterima korban John dan Riana.
Untuk itu polisi segera memulangkan para pelaku. "Segera kita pulangkan karena korban pun sudah memaafkan," tandas Kasat.
Korban dari Jajago juga sudah menerima permohonan maaf dari pelaku dan tidak akan proses lagi karena agenda traveler mereka sudah terjadwal di Timor Leste dan tidak bisa datang ke Polres Malaka.
Traveller Jajago Keliling Indonesia yang merupakan korban pelemparan batu di Kabupaten Malaka pada Rabu (2/4/2025) ikhlas untuk berdamai.
Pemilik akun Instagram Jajago Keliling Indonesia, John dan Riana saat dikonfirmasi pada Minggu, (6/4/2025) mengaku sudah iklas.
"Kami sudah ikhlas dan damaikan saja, selama kejadian yang sama tidak akan terulang kepada traveller lainnya yang melintas," ujarnya.
Untuk proses hukum lebih lanjut mereka tidak bisa lakukan karena sudah berada di Timor Leste.
"Untuk proses hukum lebih lanjut mungkin tidak bisa, karena posisi kami sudah di Timor Leste dan tidak ada rute untuk kembali lagi ke Malaka," tambah mereka.
Mereka berharap semoga warga bisa saling mengingatkan agar jangan karena ulah satu oknum itu dapat mencemarkan reputasi suatu daerah.
"Semoga setiap warga bisa saling mengingatkan dan saling jaga jika melihat teman atau saudaranya yang mabuk miras. Agar jangan gara - gara ulah satu oknum, tapi mencemarkan reputasi satu daerah," tandas mereka.
Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar menghimbau agar kesadaran hukum masyarakat Malaka dipertahankan sehingga tindakan kriminalisasi dapat ditekan.
"Himbauan kita tentunya, sangat mengapresiasi kesadaran hukum yang ada di tengah-tengah masyarakat Malaka. Ini perlu kita pertahankan sehingga ke depannya kegiatan kegiatan atau tindakan kriminalisasi ini bisa kita tekan. Sehingga kita bisa menghadirkan Malaka yang aman, nyaman dan penuh kasih," ujar Kapolres Malaka.
Kapolres juga menyampaikan melalui peristiwa tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran.
"Melalui peristiwa ini kita jadikan sebagai pelajaran bagi kita semua. Karena keamanan ini bukan hanya tugas dari kepolisian saja, tetapi itu merupakan tugas dan tanggungjawab dari kita sebagai warga Kabupaten Malaka. Supaya memastikan Malaka ini aman untuk semuanya. Sehingga investor atau pengunjung pengunjung lainnya akan berdatangan ke Kabupaten Malaka ini. Sehingga perekonomian Malaka bisa berkembang," tambah AKBP Riki Ganjar Gumilar.
Untuk pembenahan Kamtibmas selain dengan pola-pola yang dikembangkan dengan komando kendali dan respon darurat keamanan dan ketertiban masyarakat (KKRDK) juga dengan patroli yang ditingkatkan ataupun dengan sambang oleh Polsek.
"Kita akan berkordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), kemudian dengan instansi - instansi terkait. sehingga bisa menciptakan situasi aman, nyaman di Kabupaten Malaka," ujar AKBP Riki Ganjar.
Kasus pelemparan terhadap mobil Jajago Keliling Indonesia terjadi pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 12.57 Wita ketika korban melakukan perjalanan dari Kupang ke Kabupaten Malaka melalui jalur Selatan.
Saat melewati Dusun Umalawain, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, korban menjadi sasaran pelemparan oleh dua orang pria yang tidak dikenal. Aksi pelemparan mereka terekam kamera dan videonya dirilis ke media sosial, sehingga menjadi viral.
Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar langsung perintahkan jajarannya untuk mengungkap dan menangkap kedua pelaku. Gerak cepat polisi akhirnya kedua pelaku berhasil ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Mobil Traveler Dilempar Warga, Polres Malaka Tangkap Dua Pemuda

Mobil Rental di Kupang Tabrak Kios dan Lapak Penjualan BBM hingga Terbakar

Bunuh Sopir-Larikan Mobil Taksi Online, Pria 45 Tahun Ditembak Polisi

Siap-siap! Chevron akan PHK 20 Persen Karyawannya Tahun Depan

Ban Kempis Kurang Angin Bisa Bikin Boros BBM, Begini Penjelasannya
