Selasa, 24 Desember 2024

Tsunami di Selat Sunda, Feri Merak-Bakauheni Dipastikan Beraktivitas Normal

Redaksi - Minggu, 23 Desember 2018 07:37 WIB
Tsunami di Selat Sunda, Feri Merak-Bakauheni Dipastikan Beraktivitas Normal

Digtara.com|Jakarta,- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menyatakan operasional penyeberangan kapal feri di Pelabuhan Merak dan Bakauheni tetap berjalan normal pascagelombang tinggi dan tsunami yang menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda.

Baca Juga:

Dikutip dari Antara, siaran pers PT ASDP Indonesia Ferry menyebutkan sejak Sabtu (22/12) hingga Minggu (23/12) pagi, layanan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni masih tetap aman.

Namun, pihak ASDP terus berkordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

Saat ini, di lintasan Merak-Bakauheni beroperasi 31 kapal dari total 59 kapal yang ada, enam di antaranya milik ASDP. Keenam kapal ASDP yang beroperasi, yaitu KMP Jatra 1, KMP Portlink, KMP Portlink III, KMP Portlink V, KMP Sebuku, dan KMP Batumandi.

ASDP tetap mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar tetap waspada selama dalam perjalanan terkait kondisi cuaca yang ekstrem, dan disarankan untuk menyeberang pada siang hari.

ASDP akan terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPTD untuk memastikan kondisi tetap aman untuk melakukan aktivitas penyeberangan dalam posko pantauan cuaca di Merak, serta akan secara berkala memberikan informasi terkini kepada para pengguna jasa.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mencatat jumlah korban tewas akibat tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang pantai di Selat Sunda menjadi 62 orang, korban luka-luka mencapai 584 orang, dan 20 orang lainnya dinyatakan hilang. Sementara jumlah pengungsi masih dalam pendataan.

Sedangkan kerugian fisik yang telah terdata sementara meliputi 430 unit rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. Sementara jumlah pengungsi masih dalam pendataan dan Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.

Terdata di Kabupaten Pandeglang ada 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

Sedangkan di Lampung Selatan terdata tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka dan dua orang hilang.

Pendataan, menurut Sutopo, masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah. (ant)

(LPN)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sajam dan Miras Diamankan saat Operasi Pekat Polres Kupang dari Kapal Feri

Sajam dan Miras Diamankan saat Operasi Pekat Polres Kupang dari Kapal Feri

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru