Polda NTT Siaga Penuh Jelang Pelantikan Jokowi

digtara.com | KUPANG – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) bersama TNI di wilayah provinsi NTT siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024 mendatang.

Baca Juga:

• Ada Hal yang Belum Sempurna, Kapolda NTT Mohon Maaf kepada Masyarakat NTT
• Tangani 16 Kasus TPPO Selama Tahun 2024, Polda NTT Tetapkan Delapan Tersangka
• Pelanggaran Anggota Polri di Polda NTT Turun, 11 Anggota Dipecat Selama Tahun 2024

Jumat (18/10/2019), digelar apel kesiap-siagaan TNI/Polri di Mapolda NTT melibatkan aparat TNI/Polri dan masyarakat NTT. Apel dipimpin Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Hamidin didampingi Kasiter Korem 161/Wirasakti Kolonel Inf Abdulah Jamali, Wadan Lantamal VII Kupang, Kolonel laut (P) M Nasif dan Kadisops Lanud El Tari Kupang, Letkol Pas Yohanes.

Juga dihadiri Forkompimda NTT, tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur terkait lainnya.
Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Hamidin dalam sambutannya menyampaikan bahwa apel gabungan ini merupakan apel Kesiap-siagaan TNI Polri di wilayah NTT dalam rangka mendukung pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2019-2024.

“TNI/Polri mengawal dan mengamankan proses pelantikan presiden/wakil presiden terpilih sehingga harus terlaksana secara optimal tanpa ada gangguan yang mengancam dan tanpa ada pihak yang mengagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ujar Kapolda NTT.

17 April 2019 lalu, masyarakat Indonesia melaksanakan Pemilu serentak sebagai pesta demokrasi dan pemilu terbesar ketiga didunia setelah India dan Amerika Serikat.
TNI/Polri pun melakukan berbagai langkah antisipasi menjelang pelantikan yang dilaksanakan 20 Oktober 2019 mendatang.

“Berbagai potensi kerawan pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden harus dapat dikelola dan dapat ditangani secara profesional dan akuntabel. Tentu upaya ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh semua pihak terkait”, ujar Irjen Pol Drs. Hamidin.

Kapolda mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk mi̇nimalisir segala tindakan kontra produktif yang justru dapat mencederai nilai-nilai demokrasi dan menurunkan citra aparat keamanan dimata masyarakat.

Kapolda NTT menuturkan situasi dan kondisi politik saat ini sangat menuntut kesiapan dan kehadiran Polri untuk bersinergi dengan TNI dan instansi lainnya dalam menjaga serta menjamin keamanan di wilayah Republik Indonesia khususnya daerah Nusa Tenggara Timur.

Disebutkn bahwa apel pengamanan dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel termasuk kesiapan perlengkapan perorangan peralatan lain yang dimiliki dalam menunjang tugas Polri.

Kapolda memberikan penekanan agar dipedomani diantaranya, menyiapkan mental dan fisik dengan dilandasi ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan komitmen moral serta disiplin kerja yang tinggi, dalam melaksanakan tugas.

“Perkuat soliditas dan sinergitas TNI-Polri serta seluruh stakeholder guna mewujudkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang aman, lancar dan damai,” ujar mantan Kapolda Sulawesi Selatan.

Kapolda juga berharap saat bertugas anggota menghindari tindakan yang menciderai kewibawaan TNI-Polri dalam melaksanakan pengamanan.

“Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini untuk mengetahui dinamika yang berkembang serta perlu pencegahan dan penanganan secara dini,” tandas Kapolda NTT.

Kapolda juga meminta agar perlu mendorong elemen masyarakat, pemerintah, media, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lembaga sosial masyarakat untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai peraturan yang berlaku.

“Mari kita menyatukan tekad dan komitmen untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Polri bersama TNI dan stakeholder terkait lainnya siap mengawal, mengamankan serta mensukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden RI terpilih periode 2019-2024 karena kita memiliki tanggungjawab besar dimana konstestasi proses demokrasi yang harus dilakukan pelru menjalin sinergitas dengan pihak terkait,” ujar Kapolda NTT.