Presiden Jokowi Resmikan Jembatan “Youtefa†Simbol Pemersatu Papua
digtara.com | JAYAPURA – Presiden Joko Widodo, telah secara resmi mengoperasikan Jembatan Youtefa. Jembatan yang selama ini lebih dikenal dengan nama jembatan Holtekamp, Jayapura.
Baca Juga:
Peresmian jembatan ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi, didampingi ibu negara Iriana, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe dan Walikota Jayapura, Benhur Tommi Mano.
“Saya resmikan Jembatan Youtefa ini. Semoga Tuhan memberkati kita semuanya,” kata Jokowi saat peresmian.
Pergantian dan pemilihan nama Youtefa dilakukan Presiden berdasarkan nama sebuah teluk kecil di dalam teluk Yos Sudarso. Teluk yang berada tepat di garis pantai Kota Jayapura, Papua.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Jembatan Youtefa ini merupakan simbol pemersatu bangsa. Dimana peresmiannya bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
“Hari ini saya senang, bisa meresmikan jembatan Youtefa bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda adalah tonggak penting dalam perjalanan bangsa kita,” kata Jokowi, Senin (28/10/2019).
TONGGAK SEJARAH PAPUA
Jokowi bahkan berharap, peresmian jembatan sepanjang 1.328 meter  ini dapat menjadi tonggak sejarah yang penting. Menjadi tanda kemajuan untuk membangun Tanah Papua.
“Jembatan ini menjadi tonggak sejarah. Bukan hanya simbol yang satukan kita, tapi juga simbol pentingnya kemajuan untuk Tanah Papua. Tanah Papua harus maju seperti daerah lain di Indonesia. Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Itu yang saya lihat setiap kali saya kunjungi Papua,” kata Jokowi.
Keberadaan jembatan inipun, lanjut Jokowi, menjadi wujud upaya Pemerintah Pusat dalam mendorong pemerataan dan kemajuan perekonomian di wilayah Timur Indonesia.
Pembangunan jembatan yang dilakukan sejak tahun 2015 ini, menelan total anggaran mencapai 1, 8 triliun yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias surat utang syariah yang diterbitkan Pemerintah serta dari alokasi APBD Pemerintah Provinsi Papua.
Dengan diresmikannya jembatan tersebut, waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw akan lebih cepat, dari semula sekitar 1,5 hingga 2 jam menjadi sekitar 30 – 45 menit saja.
Sebelumnya, Museum Rekor Indonesia (MURI) juga memberikan 2 (dua) rekor pada proyek pembangunan Jembatan tersebut. Yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
[AS]