Saat Gerhana Matahari Cicin, UMSU Pecahkan Rekor Muri Pengamatan Secara Massal
digtara.com | MEDAN – Pengamatan dengan kamera lubang jarum raksasa dan pembuatan 3.000 kacamata gerhana yang dibagikan secara gratis membuat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) akan memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).
Baca Juga:
Rektor UMSU, Agussani mengatakan Insya Allah pada fenomena alam Gerhana Matahari Cincin ini kita akan memecahkan dua rekor MURI. Kegiatan pengamatan Gerhana Matahari Cincin secara massal merupakan bentuk komitmen UMSU dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di OIF. Kegiatan ini momen memperkuat silaturahim dengan masyarakat, sekaligus menumbuhkan nilai religius.
“Kita berharap masyarakat bisa bersama-sama melakukan pengamatan dan salat sunah gerhana berjemaah sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta,” katanya.
Hal senada dikatakan Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menjelaskan, dalam kegiatan itu, tim yang dipimpinnya akan membimbing dan mengarahkan para peserta maupun pengunjung untuk bisa menggunakan pralatan teleskop yang disediakan.
“Selain itu juga para pengunjung yang datang akan dibimbing membuat kacamata gerhana yang dibagikan secara gratis,” jelasnya.
Adapun teleskop yang akan digunakan untuk pengamatan gerhana yakni, Kamera Lubang Jarum raksasa yang nantinya juga diharapkan bisa memecahkan rekor MURI. Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting CEM60 Ioptron, Teleskop Maksutov 180 mm + Mounting HEQ5 Pro.
Kemudian Teleskop Bresser Missier AR 152 + Mounting Losmandy G-11 Moutierung, Teleskop SKY Watcher BK 120 Iq5, Teleskop Refractor 90mm EQ2, Binokuler dan Teleskop William Optics GT 102 Pro + Mounting Ioptron IEQ45 Pro (streaming).
“Teleskop ini nantinya akan disebar di area pelataran kampus sehingga memudahkan masyarakat untuk bisa menggunakan dibantu tim OIF,” ungkapnya.
Arwin mengimbau masyarakat agar cerdas dalam mengamati gerhana yaitu harus menggunakan filter atau kacamata matahari, sebab jika tidak maka akan dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
“Cara aman dalam mengamati Gerhana Matahari adalah dengan menggunakan kacamata matahari, kamera lubang jarum, dan menggunakan teleskop yang sudah dilengkapi dengan filter matahari,” tambahnya.[analisa]