Sabtu, 28 Desember 2024

Warga Marelan Keluhkan Sistem Pembelajaran Secara Daring

- Minggu, 30 Agustus 2020 08:29 WIB
Warga Marelan Keluhkan Sistem Pembelajaran Secara Daring

digtara.com – Warga di Kecamatan Marelan, Kota Medan, mengeluhkan sistem pembelajaran secara daring (online) yang diberlakukan pemerintah di tengah Pandemi Covid-19. Selain dinilai tidak efektif, belajar secara online dianggap membebani orangtua siswa, karena wajib menyediakan paket data internet yang nilainya tidak sedikit.

Baca Juga:

Hal itu diungkapkan sejumlah warga saat menghadiri kegiatan reses anggota DPRD Medan, Mulia Asri Rambe (Bayek) di Jalan Bank, Komplek Deli Raya, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Minggu (30/8/2020).

“Pembelajaran secara daring sangat tidak tepat sasaran. Anak-anak juga menjadi tidak terkendali dan kenakalannya bertambah,” kata Surya Effendi, salah seorang warga.

Surya pun meminta agar kegiatan belajar-mengajar kembali dilakukan secara tatap muka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Bisa nggak dibuat wacana untuk dijadwalkan. Misalnya satu kelas itu 36 siswa, hari ini yang masuk 15, begitu. Pembelajaran tatap muka itu lebih baik dari pada daring,” sebutnya.

Anggota DPRD Medan, Mulia Asri Rambe (Bayek), mengakui jika pembelajaran secara daring menjadi kontroversi. Ia menyebut, ada beberapa pelajaran yang harus dilakukan secara tatap muka

“Benar, belajar daring ini masih jadi kontroversi. Siswa yg baru pertama masuk sekolah, ini kan dasarnya dulu harus mereka pelajari yang sulit diterpakan secara daring,” kata Bayek.

Terkait keluhan masyarakat itu, Bayek mengaku sudah beberapa kali menyampaikannya ke dinas terkait. Ia menyebut, bisa merasakan apa yang dialami masyarakat dalam pembelajaran daring ini.

“Saya sudah berkali-kali sampikan ke pihak terkait untuk dikaji lg. Misal dibagi beberapa gelombang, rombel yang awalnya 36 dibagi jadi 15. Saya mengerti sekali apa yang dialami,” ucapnya.

“Anak saya sekolah desainer, gimana kalau itu dilakukan secara daring. Tentu ada beberapa materi yang harus dilakukan secara tatap muka,” sambungnya.

KELUHAN DITERUSKAN

Terkait pembelajaran daring ini, Bayek menyebut akan meneruskan keluhan masyarakat ke pemerintah.

“Ini jadi bahan kami untuk menyampaikan itu. Itu akan dibahas secara nasional. Kami akan berdiskusi, apakah secara lokal bisa dilakukan,” ucapnya.

Pelaksanaan reses III masa sidang III tahun 2020 sendiri dilakukan mengikuti protokol kesehatan, setiap masyarakat yang hadir wajib memakai masker, cuci tangan dan dilakukan pengecekan suhu tubuh.

(MAG-5/AS)

 

https://www.youtube.com/watch?v=luruuhBXtRA

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru