Bocah ‘Manusia Silver’ Tewas Tergilas Truk, Komnas PA Sebut Dinas Sosial Gagal
digtara.com – Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) menilai Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemko) Medan gagal pasca tragedi tewasnya bocah ‘manusia silver’ berusia 10 tahun yang terlindas truk tronton di Jalan Amal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan. Bocah ‘Manusia Silver’ Tewas Tergilas Truk, Komnas PA Sebut Dinas Sosial Gagal
Baca Juga:
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menjelaskan bocah ‘manusia silver’ merupakan dampak permasalahan sosial ditengah masyarakat sehingga menimbulkan sebuah fenomena baru, dan harus menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan termasuk pemerintah.
“Ya saya kira ini seharusnya menjadi pelajaran, bukan saja masyarakat, orang tua tetapi harus menjadi perhatian Dinas Sosial. Karena ini kan fenomena baru masalah sosial, kalau dulu ngamen, dulu ngemis dan sebagainya. Inikan sudah menjadi fenomenal sosial baru menjadi anak silver atau istilahnya manusia silver,” ujarnya saat dikonfirmasi digtara.com, Selasa (1/9/2020).
Ia menegaskan pihaknya akan mengundang Dinas Sosial Kota Medan untuk duduk bersama membahas fenomena yang terjadi, dan memberikan perhatian terhadap bocah yang tewas pada saat sedang mencari uang di jalanan.
“Tentunya korban ini adalah masalah sosial maka mau tidak mau kita mengundang Dinas Sosial sebagai Pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap ini. Apakah memberikan santunan atau yang terpenting bagaimana sekarang kita mengatasi manusia silver ini,” ujarnya.
Arist menyebutkan kasus ini merupakan kegagalan Dinas Sosial dalam mengantisipasi persoalan fenomena sosial baru yang terjadi ditengah masyarakat.
“Munculnya masalah ini juga harus dilihat bahwa itu kegagalan dari Dinas Sosial untuk mengantisipasi persoalan-persoalan sosial baru. Nah disamping itu, tentunya ada persoalan dengan masyarakat, masyarakat juga harus melihat anak ini menjadi korban, sampai dia mengambil sikap menjadi manusia silver,” tandasnya.
Diketahui, di Eropa fenomena manusia silver dijadikan pertunjukan seni dan dilakukan oleh orang dewasa.
“Kalau pengalaman saya, ini dipakai untuk pertunjukan-pertunjukan seni, kalau di eropa itu kita lihat ada manusia silver tetapi untuk menghibur dan itu orang dewasa bukan anak-anak,” pungkas Arist.
[ya]Â Bocah ‘Manusia Silver’ Tewas Tergilas Truk, Komnas PA Sebut Dinas Sosial Gagal