Terkait Dugaan Kepsek Alami Kelainan Seksual, Begini Tanggapan Orangtua Murid

digtara.com – Puluhan orangtua murid dan beberapa guru menuntut kepala sekolah (Kepsek) salah satu SD Negeri di Medan untuk segera dimutasikan. Sebab, diduga memiliki kelainan orientasi seksualitas. Kepsek Alami Kelainan Seksual

Baca Juga:

• Tuntutan Orangtua Siswa Belum Dipenuhi, Segel Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Amanuban Selatan Belum Dibuka
• Proses Akreditas Sekolah Belum Selesai, Orangtua Siswa SMA Negeri I Amanuban Selatan-TTS Segel Ruang Kepala Sekolah
• Aniaya Siswa hingga Tewas, Kepala SMK di Nisel Jadi Tersangka dan Dijerat Pasal Berlapis

Hal ini juga dikonfirmasi oleh orangtua murid yang ikut melakukan demonstrasi. Dikatakannya, sekitar 300 orangtua murid telah mengajukan surat agar kepsek tersebut dimutasi.

“Kami ingin bapak JS (Kepsek) segera dimutasikan. Karena sebelumnya juga, JS telah mengundurkan diri sejak Juni,” jelas salah satu orangtua murid yang tak ingin disebutkan namanya.

Lebih lanjut dikatakannya, orangtua murid juga ingin menagih janji dari Dinas Pendidikan (Disdik) Medan. Pasalnya, sudah beberapa kali tuntutan disampaikan namun JS belum dipindahkan sampai saat ini.

“Kemarin kata Disdik Medan, November ini JS akan dipindahkan. Namun sampai saat belum ditindak dan kita tidak tahu alasannya kenapa,” ungkapnya.

Khawatir

Orangtua murid itu merasa keamanan anak-anaknya tidak terjamin. Terkhususnya, menuju belajar secara langsung Januari 2021.

Baca: Diduga Punya Kelainan Seksual, Kepala SD di Medan Didemo Orangtua Murid

“Ya, kita takut nanti anak kita jadi korban. Ini sebagai langkah pencegahan,” pungkasnya.

Sebelumnya diinformasikan juga, orang tua murid, Sariman yang mengatakan kabar terkait kelainan seksual itu didapatkan berdasarkan pengakuan JH (Pasangan JS) 13 April 2020 kepada orangtua murid serta pihak lurah dan kecamatan terkait.

“Waktu itu, JH juga telah mengakui ke lurah dan camat. Setelah itu (14 April), JS menghampiri tempat kami berkumpul tanpa dihubungi. Dia mengakui telah melakukan hubungan sejenis itu beberapa kali. Pengakuannya itu kekhilafan dan tidak mau dikatakan homo,” bebernya.

Ia tegaskan juga sudah beberapa kali melapor ke dinas pendidikan Medan. Namun belum ada tindakan yang tegas. Bahkan orangtua murid kecewa dengan tanggapan dari pihak Disdik Medan.

“Masa dibilang tunggu ada korban. Jadi anak siapa yang mau ditumbalkan untuk jadi korban? Bahkan Komisi perlindungan Anak dan Perempuan juga mengatakan hal serupa,” pungkasnya.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Terkait Dugaan Kepsek Alami Kelainan Seksual, Begini Tanggapan Orangtua Murid