Teror Harimau di Langkat, BBKSDA Ingatkan Pola Beternak Warga Perlu Diubah
digtara.com – Konflik Harimau Sumatera dengan masyarakat yang berada di Langkat mengakibatkan 5 hewan ternak Lembu milik warga di mangsa pada Senin (11/1/2021). Supaya tak terulang lagi, kebiasaan beternak warga harus diubah.
Baca Juga:
“Kami sudah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melepas liarkan hewan ternaknya. Mereka cuma bilang iya iya aja. Tapi gak dilaksanakan. Nanti mau tengah malam lembunya di ikat begitu saja di pohon Sawit. Ya di makan Harimau,” ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Hotmauli Sianturi, Senin (11/1/2021)
Dikatakannya, Harimau biasanya mencari mangsa pada waktu malam hari maupun subuh. Sehingga, ternak warga yang hanya diikat di Pohon Sawit hanya akan menjadi santapan empuk untuk Harimau.
Selain itu, Hotmauli juga mengatakan, lokasi yang di lepasliarkan ternak oleh warga, merupakan daerah habitat asli Harimau. Karena itu tidak memungkinkan untuk di tangkap karena masih merupakan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Saat ini BBKSDA memasang jebakan untuk mengantisipasi ancaman masyarakat terhadap satwa dilindungi tersebut.
Pihaknya memasang perangkap itu agar masyarakat tidak memberikan ancaman untuk Harimau Sumatera yang merupakan satwa langka. Sebab dulu, tambah Sianturi, pernah di daerah Madina, masyarakat setempat memasukkan racun ke dalam ternak kambingnya yang sudah di mangsa Harimau. Akibatnya, Harimau tersebut menjadi mati.
“Kami gak mau hal serupa terjadi. Kami menjaga bagaimana agar Harimau dan Manusia tidak ada yang tersakiti, ” tandasnya.
Pola Beternak Warga Perlu Diubah