Usai Mabuk Miras, Warga Sumba Timur Ditemukan Mengapung di Laut

digtara.com – Domu Pedi (55), warga Dusun Laipori, RT 28/RW 09, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan mengapung di Laut Laipori, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (12/1/2021). Korban diduga tak sadar jatuh ke laut saat karena mabuk Miras (minuman keras).

Baca Juga:

• Diduga Mabuk Miras, Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Warga
• Sopir Mabuk Miras, Truk Tabrak Pembatas Jalan
• Buron Dua Tahun, Pelaku Penganiayaan Ditangkap Anggota Polsek Oebobo saat Mabuk Miras

Diperoleh informasi kalau pada Senin (11/1/2021) malam sekitar pukul 23.00 wita, korban dan rekannya Robert Jangga Mananga (35), sama-sama pergi mencari ikan di laut.

Sambil menunggu air laut suruh, korban dan Robert mengkonsumsi minuman keras (miras) lokal jenis peci.

Pada Selasa (12/1/2021) subuh sekitar pukul 01.00 wita, korban yang sudah mabuk miras bersama Robert mempersiapkan perlengkapan tangkap/suluh ikan.

Istri korban sudah mengingatkan agar korban tidak pergi ke laut karena dalam kondisi habis minum miras. Istri korban mengetahui riwayat korban yang terbiasa jatuh sendiri dan tidak sadarkan diri kalau sudah mengkonsumsi miras.

Korban tidak mengindahkan nasehat istrinya dan tetap pergi menangkap/suluh ikan bersama Robert.
Mereka membawa perlengkapan suluh ikan seperti sepatu bot, parang, senter kepala dan karung tempat ikan.

Tiba di pantai korban dan Robert berpisah mencari tempat menangkap/suluh ikan.

Ditemukan Warga Sudah Meninggal

Sekitar pukul 04.00 wita Timotius Rame (44) dan beberapa warga yang menyelam mencari ikan menemukan korban sudah mengapung di laut dengan kedalaman sekitar 2 meter.

Timotius dan sejumlah warga yang biasa menyelam menangkap ikan dengan panah mengangkat tubuh korban ke pinggir pantai.

Korban dievakuasi ke rumah korban yang jaraknya sekitar 800 meter dari pinggir pantai.

Kasus ini dilaporkan ke polisi di Polsek Pandawai, Polres Sumba Timur sehingga Aipda I Wayan Darmayasa, SH (Ps Kanit Reskrim Polsek Pandawai), Bripka Soerun S Edy (Kanit Binmas Polsek Pandawai) dan Brigpol Ady Jordhy (Anggota Polsek Pandawai) ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa tubuh korban.

Tim medis dari Puskesmas Kawangu, Kecamatan Pandawai pun melakukan visum. Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 3 jam sebelum ditemukan. Selain itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Saat ditemukan mengapung, pada tubuh korban ditemukan karung ikan masih terikat melingkar antara punggung dan leher dan masih menggunakan sepatu bot, serta parang yang masih ada di dalam karung ikan.

Polisi juga menginterogasi saksi-saksi dan diketahui kalau sebelum kejadian korban sempat minum miras jenis peci.

Polisi kemudian menjelaskan kepada pihak keluarga yang bertanggung jawab (istri dan adik kandung korban serta aparat pemerintah setempat) tentang proses penanganan penemuan mayat untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Namun keluarga membuatkan surat pernyataan penolakan otopsi sehingga jenasah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, SIK yang dikonfirmasi, Selasa (12/1/2021) membenarkan kejadian ini.