Anak Gajah Lahir di Penangkaran Tangkahan, BBTNGL Belum Berikan Nama
digtara.com – Seekor anak gajah betina Sumatera (Elephas maximus sumatranus) lahir di penangkaran gajah di kawasan Tangkahan, Kabupaten Langkat.
Baca Juga:
Anak gajah yang belum diberi nama ini lahir dari induk bernama Sari yang berusia 35 tahun pada Senin 1 Februari 2021, sekitar pukul 04.00 dan tanpa bantuan medis.
Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Ruswanto beserta Kasubag Humas Sudiro saat dikonfirmasi digtara.com, Rabu (3/2/21) mengatakan, sampai saat ini, kondisi anak gajah dan induk terlihat baik. Namun untuk nama, masih menunggu persetujuan Dirjen KSDAE dan Menteri LHK.
“Untuk nama anak gajah saat belum ada. Kita sudah sampaikan ke Dirjen KSDAE dan Menteri LHK terkait ini, mana tau ada usulan nama dari Dirjen dan Menteri LHK,” katanya.
Sementara, lanjutnya, proses kelahirannya dibantu oleh Mahout tanpa ada campur tangan tim medis atau dokter hewan.
Baca: Seekor Gajah Hamil Mati Karena Makan Nanas Berisi Petasan
“Anak gajah lahir dengan lingkar dada 104 cm, tinggi bahu 80 cm dengan perkiraan berat badan 60 kg, kondisi fisik gajah lengkap, sudah bisa berjalan dan menyusu ke induknya,” terangnya.
Saat ini, anak gajah beserta induknya telah dipindahkan ke kandang karantina dengan suplai makanan yang lebih banyak dari biasanya.
“Saat ini mereka kita tempatkan di kandang karantina. Sementara untuk suplai susu dari induk ke anak, maka induk diberikan vitamin yang cukup, sebab selain mendapatkan susu, vitamin tersebut dapat menjaga daya tahan tubuh gajah,” pungkaanya.
Untuk memastikan kondisi anak gajah dan induk, lanjut Ruswanto, pihak secara berkala terus memantau perkembangan sampai kedua gajah benar-benar dalam keadaan baik.
Dengan lahirnya anak gajah betina ini, maka koleksi gajah di Tangkahan bertambah menjadi sembilan ekor dengan gajah tertua bernama Theo berusia 40 tahun.
Anak Gajah Lahir di Penangkaran Tangkahan, BBTNGL Belum Berikan Nama