Beredar video, Maki-maki Petugas Kesehatan Soal Penanganan Covid-19 di Kota Kupang
digtara.com – Dua buah video berisi kata-kata kasar yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan pemerintah soal penanganan covid-19. Beredar video, Maki-maki Petugas Kesehatan Soal Penanganan Covid-19 di Kota Kupang
Baca Juga:
Masing-masing video berdurasi 29 detik menampilkan sosok seorang remaja perempuan tanpa menggunakan masker dan mengenakan baju kaos warna hitam lengan panjang.
Dalam video I berdurasi 29 detik, seorang perempuan sambil memegang masker memperkenalkan diri sebagai Godrika Sarah Da Silva asal Kota Kupang, NTT.
Ia mengaku tinggal panti tuna netra hitbia Kota Kupang. Selanjutnya ia merekam sendiri aksinya sambil berkata “saudara kita yang tidak melihat dan tidak tahu covid-19 yang hoax, sakit hati yah?”.
Ia menyebut dokter dan perawat bodoh. “bodoh dokter hanya mau kesenangan semata, korona hoaks,” ucapnya.
Diakhir video, ia memperlihatkan petugas kesehatan menggunakan APD lengkap di belakangnya sedang melakukan penyemprotan disinfektan di sebuah ruangan aula.
Pada video kedua juga berdurasi 29 detik. Dalam video kedua, gadis itu memegang masker yang ujungnya dibakar dan ia juga memegang pemantik sambil berkata “kita cegah covid dengan bakar masker, bakar masker, buang hand sanitizer, buang air cuci tangan,” sebutnya.
Ia juga memberikan tantangan. Apa? mau lawan saya, mari sini, saya di kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Stop lah bodohi masyarakat miskin hanya mau kesenangan semata anjing, kalian tuh binatang semua nya, pemerintah goblok,” ujarnya menutup rekamannya dalam video tersebut.
Direktur Reskrimsus Polda NTT, Kombes Pol Johannes Bangun meminta dua penyidik Subdit V/Cyber crime Dit Reskrimsus Polda NTT menelusuri keberadaan, alamat dan motif pembuatan video itu. “Kita cari alamatnya dan selidiki dulu,” ujar mantan Kabid Humas Polda NTT ini.
Polisi juga mengetahui posisi dan alamat rumahnya serta mendatangi kediamannya. Namun ada pesan yang diduga berasal dari orang tua si gadis tersebut yang diteruskan ke beberapa grup WhatsApp.
“Selamat sore bapak Kadis dan rekan-rekan semua mohon maaf video ini dibuat oleh anaknya pak Flori tanpa setahu orang tuanya dan anak ini sedikit terganggu otaknya dan sebagai langkah awal maka sudah diperintahkan orang tuanya agar segera hapus video ini dan jika pihak yang berwenang mau jemput anak ini kedua orang tuanya pasrah,” demikian bunyi pesan yang diduga dari kerabat gadis tersebut.
[ya]Â Beredar video, Maki-maki Petugas Kesehatan Soal Penanganan Covid-19 di Kota Kupang