Evaluasi Hingga Permintaan Copot Dirut RSUD Padangsidimpuan Oleh DPRD
Digtara.com –Â Anggota DPRD Padangsidimpuan meminta Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Effendi Nasution mengevaluasi kinerja Direktur Utama RSUD Padangsidimpuan Tetty Rumondang Harahap yang dinilai tidak mampu. Selasa (7/4/2020) Sumatera Utara. Copot Dirut RSUD Padangsidimpuan.
Baca Juga:
Wakil Ketua I DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasution mengatakan Kondisi RSUD Kota padangsidimpuan saat ini akreditasinya C, menurun dari sebelumnya akreditasi B. Dan masalah terus terjadi khususnya dalam kesiapan menangani pasien virus korona (Covid-19) yang beberapa waktu lalu viral di media sosial hingga akhirnya pasien meninggal dunia setelah di rujuk ke RSUD Adam Malik Medan.
“Kalau masalahnya sekali atau dua kali bisa dimaklumi, Tapi kalau terus menerus berarti ada masalah besar di RSUD tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, PAD Padangsidimpuan terbesar dari rumah sakit, masak iya listrik bisa mati. “Bagaimana nyawa orang kalau listrik bisa mati,” kritiknya.
Evaluasi hingga permintaan copot
Lainnya, Anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan Irfan Harahap menyatakan Pemko harus melakukan evaluasi terhadap kinerja Plt Dirut RSUD. “Ya evaluasi termasuklah itu menggantikannya,â€ucapnya saat dikonfirmasi digtara.com
Menurut penilaian Irfan, selama dijabat Tetty, kinerja rumah sakit sangat mundur. Apalagi dengan dijadikannya RSUD menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, hingga saat ini banyak masalah dan kesiapannya dipertanyakan.
Hari Rabu 1 April 2020 lalu, Irfan mengaku mengecek kesiapan RSUD. Memang ruang isolasi pasien covid-19 itu ada, namun kamar isolasi tersebut harus sesuai SOP.
Misal, ruang sterilisasi dokter setelah menangani pasien, harus ada. Dokter yang menangani harus di karantina terlebih dahulu sebelum bertemu keluarga. “Ruangan seperti ini harus ada, untuk mencegah penyebaran, ini berhubungan dengan nyawa,†pintanya.
https://www.youtube.com/watch?v=gN4S1rVOVyE
Ketua Fraksi Demokrat ini juga menantang Tetty untuk membuktikan kinerja. “Tapi kalau tidak mampu ya bilang lah,†sindirnya.
“Saya melihat kesiapan RSUD Padangsidimpuan sebagai rujukan Covid-19 tidak siap, sangat jauh dari standarisasi,†katanya kembali.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Padangsidimpuan Tetty Rumondang saat dikonfirmasi digtara.com membantah tudingan anggota DPRD yang menyatakan tidak adanya ruang sterilisasi bagi dokter. “Ada ruangannya, kalau tidak mana berani mereka masuk dan keluar menangani pasien Covid-19,†katanya.
Ia menjelaskan, di RSUD tersebut saat ini sudah ada ruang isolasi, ruang istirahat perawat, dokternya, kamar laboratorium mini ronsen untuk tes Covid-19 kemudian ada ronsen portable.
“Rumah sakit sangat siap sebagai rumah sakit rujukan. Logikanya, kalau tidak ada karantina dokter, mereka pun tak akan mau menanganinya. Dokter itu orang pintar loh, bukan orang bodoh, kalau tidak mana mau mereka kalau gak dilindungi,†tegas Tetty.
https://www.youtube.com/watch?v=gN4S1rVOVyE
Evaluasi Hingga Permintaan Copot Dirut RSUD Padangsidimpuan Oleh DPRD