Jumat, 29 Maret 2024

Pemerintah Akan Isolasi Daerah Terjangkit Demam Babi

Amir Hamzah Harahap - Rabu, 25 Desember 2019 14:18 WIB
Pemerintah Akan Isolasi Daerah Terjangkit Demam Babi

digtara.com | JAKARTA – Pemerintah akan mengisolasi daerah yang terjangkit Demam Babi Afrika. Langkah itu diambil untuk mencegah virus tersebut menyebar dan menjangkiti ternak babi di daerah lainnya.

Baca Juga:

Hal itu dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri acara Natal di kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Rabu (25/12/2019).

“Salah satunya dengan mengisolasi daerah yang terjangkit sangat total. Kemudian daerah lain harus secara rutin, tiap hari harus cek apakah ada virus yang menyangkut,” kata Menteri Syahrul.

Syahrul mengatakan isolasi memang langkah yang paling penting dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
“Isolasi untuk dia keluar wilayah, itu yang kita perketat, oleh pemerintah daerah,” katanya.

Ia menyebut peternakan babi tidak dikembangkan secara menyeluruh di Indonesia tapi terpusat di satu titik. Kabupaten yang terjangkit juga tidak lebih dari dua atau tiga wilayah.

Oleh karena itu, Syahrul mengatakan pengendalian secara maksimal sesuai prosedur, yakni dengan pemusnahan, kini masih dalam proses.

“Kami sudah lakukan pengendalian secara maksimal dilakukan oleh para gubernur, para bupati dan jajaran pengamanan yang ada, tentu saja penanganan sesuai prosedur yang ada, memang kita harus musnahkan di sana dan itu dalam proses,” katanya.

RESPON TERHADAP SIKAP MALAYSIA

Terkait sikap Malaysia yang melarang impor babi dari kawasan yang terjangkit, termasuk Indonesia, menurut Syahrul hal itu memang jadi risiko yang harus diterima.

“Itulah salah satu risiko kalau kita terjangkit, makanya saya juga tetapkan daerah khusus saja yang terjangkit itu yang harus jawab. Pengalaman kita tentang flu burung kemarin. Begitu bilang ada yang terjangkit, tidak masuk (impornya),” katanya.
Sniego kasimo darbai https://pjovejai.lt/sniego-kasimo-darbai
Kementerian Pertanian telah mengumumkan adanya kasus Demam Babi Afrika atau lebih dikenal dengan African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara.

Hal itu ditegaskan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 820/Kpts/PK.32/M/12/2019 tentang Pernyataan Wabah Penyakit demam babi Afrika (African Swine Fever/ ASF) pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara pada12 Desember 2019.

Penyakit ASF telah terjadi di 16 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS), sampai minggu ke-2 Desember 2019, total kematian ternak babi yang terjadi di Sumut dilaporkan mencapai 28.136 ekor.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru