Ke Semifinal Olimpiade, Ginting Ikuti Jejak Legenda
digtara.com – Tunggal putra Indonesia sudah sangat lama gagal berprestasi di pentas dunia. Hadirnya Anthony Sinisuka Ginting di semifinal Olimpiade Tokyo, seolah memberinya jalan menuju legenda bulutangkis Indonesia.
Baca Juga:
Indonesia terakhir kali merebut medali pada 2004. Ketika itu, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro yang memasuki masa-masa penghujung karirnya, merebut medali emas dan perunggu.
Kini, Ginting sukses mengikuti jejak keduanya lolos ke semifinal Olimpiade Tokyo usai mengalahkan unggulan ketiga asal Denmark, Anders Antonsen, di babak perempat final. Tampil di Musashino Sports Plaza, Tokyo, Sabtu (31/7). Hanya saja, bisakah ia meraih medali emas seperti Taufik Hidayat?
Kesulitan
Ginting harus melewati Antonsen lewat kemenangan tiga gim dengan skor 21-18, 15-21 dan 21-18.
Pertarungan berlangsung ketat terutama di game ketiga dimana Ginting yang sempat tertinggal harus lebih agresif di pengujung gim ketiga demi bisa meraih kemenangan.
“Pertama saya bersyukur kepada Tuhan saya bisa bermain dengan baik hari ini tanpa cedera. Saya pikir kuncinya adalah penampilan saya di pertandingan terakhir,” ujar Ginting usai laga dikutip dari situs resmi BWF.
“Pada titik kritis saya berusaha keras untuk menyerang, jadi saya pikir itu sebabnya saya menang banyak poin. Ketika Anders memimpin saya mencoba mengubah taktik bermain saya, saya mencoba menyerang lebih banyak lagi,” sambung Ginting.
Selanjutnya di babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Ginting akan berhadapan dengan wakil China Chen Long yang mengalahkan Chou Tien Chen dari Taiwan lewat rubber-game.
Mengenang Kembali 2004
Sebelum Anthony maju ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020, kali terakhir tunggal putra bisa menembus babak empat besar adalah pada 17 tahun silam.
Pada Olimpiade Athena 2004, ada Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro yang sama-sama menembus empat besar Olimpiade. Pada saat itu Sony dikandaskan pemain Korea Shon Seung-mo, tapi Taufik berhasil tembus ke final usai mengalahkan Boonsak Ponsana.
Taufik Hidayat kemudian juga mampu berjaya di final dengan kemenangan 15-8, 15-7 atas pebulutangkis Korsel Shon Seung-mo untuk pulang ke Tanah Air dengan membawa medali emas Olimpiade. Sony sendiri mendapat perunggu.
Selain ketiga sosok tersebut, paling tidak ada lima tunggal putra Indonesia legendaris lain yang juga pernah sampai ke semifinal ajang Olimpiade yakni Hermawan Susanto, Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma, Heriyanto Arbi, dan Hendrawan.