Jumat, 14 Maret 2025

Kerumunan di Kesawan, Kok Kadis Kesehatan yang Dicopot?

- Senin, 26 April 2021 09:11 WIB
Kerumunan di Kesawan, Kok Kadis Kesehatan yang Dicopot?

digtara.com - Dalam dua hari wali kota Medan melakukan gebrakan dengan mencopot pejabat yang dinilai tidak respon terhadap masyarakat atau tidak mendukung program kerja Pemko Medan.

Baca Juga:

Pertama kali yang dicopot oleh wali kota Medan Muhammad Boby Nasution adalah Lurah Kelurahan Sidorame Timur karena terbukti melakukan pungli kepada masyakat. Tentu langkah ini sangat baik karena tidak dipungkiri persoalan pungli hampir setiap ruang pelayanan publik ada pungli.

Seperti pengakuan Lurah Sidorame Timur “kalau dikasih ya saya terima, kalau tidak ya nggak apa-apa”. Kalimat seperti itu dengan secara tidak langsung aparatur itu mengharapkan sesuatu.

Pencopotan kedua yang dilakukan Walikota adalah Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi. Bobby menilai, Edwin lamban dalam menangani penyebaran virus korona. Kata Bobby, pencopotan jabatan Kadinkes sebagai langkah mempercepat pengendalian Covid-19 di Kota Medan.

Justru alasan pencopotan itu berbanding terbalik. Siapa sebenarnya yang mengeluarkan kebijakan hingga terjadinya kerumunan di luar batas? Banyak masyarakat biasa yang harus berhadapan

dengan hukum karena persoalan menyebabkan kerumunan yang dinilai akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Kalaulah kebijakan Kepala Dinas Kesehatan menyebabkan terjadinya kerumunan, maka wajar Edwin Effendi dicopot dari jabatannya.

Hanya karena alasan para pedagang di Kesawan City Walk sudah divaksin, maka tidak masalah terjadi kerumunan. Bobby tak ingin gara-gara pandemi Corona-19 ekonomi masyarakat terpuruk. Berbeda dengan pernyataan Presiden Jokowi, jangan korbankan kesehatan masyarakat demi peningkatan ekonomi, utamakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Bagi warga Kota Medan kawasan The Kitchen of Asia adalah surga untuk berkumpul, bertemu dengan komunitas. Karena sebelum Bobby menjadi Walikota Medan, di tempat yang sama dengan kawasan angkringan mereka selalu dihantui petugas Satpol PP dan Satgas penanganan Covid-19 yang siap membubarkan mereka.

Kini setelah Bobby menjadi Walikota Medan, tempat itu disulap menjadi kawasan wisata kuliner. Terkesan tidak ada larangan di sana. Walau memakai masker tapi tidak ada jarak antara pengunjung. Bahkan pengunjungnya tumpah ruah.

Pemandangan inilah yang dirasa miris. Terjadi ketimpangan sosial dalam penegakan aturan. Pedagang di luar area The Kitchen of Asia terus diuber-uber petugas Satpol PP dan Satgas Covid-19. Seolah mereka telah mekakukan pelanggaran dan tidak mendukung pencegahan penyebaran virus Corona. Gubernur Sumatera Utara sebagai penanggungjawab pencegahan Covid-19 di daerah ini, juga seakan-akan tidak bisa berbuat banyak.

Pak Walikota, jangan korbankan kesehatan masyarakat demi peningkatan ekonomi. Jika sudah terpapar uang tidak ada artinya, dan kalau Kota Medan sudah menjadi pandemi maka akan lebih besar lagi biaya yang akan dikeluarkan. Pak Wali pasti sudah tahu kalau saat ini Kota Medan masuk pada zona merah.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru