Jumat, 14 Maret 2025

Banjir: Fakta, Dampak dan Siklus Penanggulangannya

Redaksi - Minggu, 20 Juni 2021 15:41 WIB
Banjir: Fakta, Dampak dan Siklus Penanggulangannya

digtara.com – Di seluruh Indonesia, tercatat 5.590 sungai induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjir. Daerah rawan banjir yang dicakup sungai-sungai induk ini mencapai 1,4 juta hektar.

Baca Juga:
Penulis: Mikrajni Harahap, Mahasiswa Magister Kehutanan USU

Dari berbagai kajian yang telah dilakukan, banjir yang melanda daerah-daerah rawan, pada dasarnya disebabkan tiga hal.

Pertama, kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada perubahan alam.

Kedua, peristiwa alam seperti curah hujan sangat tinggi, kenaikan permukaan air laut, badai, dan sebagainya.

Ketiga, degradasi lingkungan seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah pada catchment area, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai dan sebagainya.

Berbagai upaya pemerintah yang bersifat struktural (structural approach), ternyata belum sepenuhnya mampu menanggulangi masalah banjir di Indonesia. Penanggulangan banjir, selama ini lebih terfokus pada penyediaan bangunan fisik pengendali banjir untuk mengurangi dampak bencana.

Selain itu, meskipun kebijakan non fisik yang umumnya mencakup partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir sudah dibuat, namun belum diimplementasikan secara baik, bahkan tidak sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga efektifitasnya dipertanyakan.

Banjir Bandang (flash flood) adalah penggenangan akibat limpasan keluar alur sungai karena debit sungai yang membesar tiba-tiba melampaui kapasitas aliran, terjadi dengan cepat melanda daerah-daerah rendah permukaan bumi, di lembah sungai-sungai dan cekungancekungan dan biasanya membawa debris dalam alirannya.

Baca: Alternatif Atasi Banjir Kota Medan, Begini Kondisi Bendungan Lau Simeme

Banjir bandang dibedakan dari banjir oleh waktu berlangsungnya yang cepat dan biasanya kurang dari enam jam dan menyapu lahan yang dilandanya dengan kecepatan aliran yang sangat besar hampir tanpa peringatan yang cukup tinggi. Permukaan gelombang banjir bandang dapat berkisar 3 – 6 meter dengan membawa debris dan sangat berbahaya yang akan melanda hampir semua yang dilewatinya.

Hujan yang menimbulkan banjir bandang dapat memicu terjadinya longsoran lereng dan tebing yang menimbulkan bencana aliran debris yang akan terangkut oleh banjir bandang tersebut.

Tipe-tipe Penyebab Banjir Bandang

Pada umumnya banjir bandang disebabkan oleh salah satu dari kejadian-kejadian di bawah ini

  1. Hujan Lebat
    • Hujan lebat yang bergerak lamban dan jatuh pada suatu daerah aliran sungai yang tidak terlalu luas, dan runoff-nya dan terkonsentrasi dengan cepat ke dalam alur sungai pematusnya.
    • Hujan tropik yang lebat, berlangsung cepat pada daerah yang sudah jenuh oleh jatuhnya hujan sebelumnya, atau mempunyai kapasitas resap yang kecil dan runof-fnya cepat terkonsentrasi ke dalam alur sungai pematusnya
  1. Rusak / pecahnya tanggul.

Banjir bandang juga dapat terjadi pada daerah bantaran ruas sungai aluvial oleh pecahnya tanggul pelindung pada saat terjadi aliran dengan elevasi di atas bantaran sungai, karena suatu penyebab atau gagalnya sebuah bendung buatan.

Aspek-Aspek Teknis Sungai

Sistem Sungai Sebuah sistem sungai terdiri dari sungai induk dan anak-anak sungai, berfungsi sebagai alur-alur pematus DAS, mengalirkan air ke hilir serta mengangkut sedimen yang di angkutnya. Suatu alur sungai harus memenuhi ciri hidrologi berupa aliran perennial yang mempunyai debit paling tidak dalam sebagian besar waktu dalam satu tahun.

Pembagianruas-ruas sebuah sungai mulai dari hulu sampai ke muaranya secara umum dapat dibagi ke dalam empat bagian yang masing-masing mempunyai sifat-sifat yang berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lainnya yaitu :

  1. Bagian hulu :
    • ruas jeram/torrential/rapid
    • ruas jalin/braided
  2. Bagian alluvial

3.Bagian yang terpengaruh oleh pasang surut/tidal reach

  1. Muara sungai/kuala/sungapan atau estuary. Bagian-bagian ruas sungai tersebut mempunyai sifat masing-masing yang berbeda.

Sumber : Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

Gambar 1.  Bagian-bagian sebuah sungai

Kegiatan dalam Siklus Penanggulangan Banjir

1.     Pencegahan ( Prevention)

  • Upaya – upaya Struktural: Upaya di dalam badan Sungai ( In-Stream), Upaya di luar badan Sungai ( Off- Stream)
  • Upaya – upaya Non-Struktural : Upaya Pencegahan Banjir Jangka Panjang dan upaya

Pengelolaan Keadaan Darurat Banjir dalam Jangka Pendek

2.     Penanganan ( Intervention/ Response)

  • Pemberitahuan dan Penyebaran Informasi Prakiraan Banjir
  • Reaksi Cepat dan Bantuan Penanganan Darurat Banjir
  • Perlawanan terhadap Banjir

3.     Pemulihan ( Recovery)

  • Bantuan Segera Kebutuhan Hidup Sehari-hari dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
  • Penilaian Kerusakan/Kerugian dan Asuransi Bencana Banjir
  • Kajian Penyebab Terjadinya Bencana Banjir

 

 

Banjir: Fakta, Dampak dan Siklus Penanggulangannya

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru