Asal Muasal Komodo Si Kadal Raksasa Disebut Naga
digtara.com – Komodo adalah satu-satunya jenis kadal raksasa yang tersisa di dunia. Karena besarnya, Komodo kerap disebut naga.
Baca Juga:
Populasi binatang ini jumlahnya sangat sedikit dan hanya ditemukan di area Taman Nasional Komodo, yaitu Kepulauan Sunda Kecil, Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami. Komodo juga hidup liar di Pulau Flores.
Komodo kerap disebut sebagai naga atau komodo dragon.
Alasannya karena kabar adanya hewan mirip naga yang hidup di Pulau Komodo.
Dilansir dari BBC Indonesia, sekelompok ilmuwan di tahun 1900-an pertama kali menemukan komodo meskipun kabar keberadaannya sudah ada sebelum itu.
Baru di tahun 1912, tentara Belanda bernama Letnan van Steyn Hensbroek mengunjungi Pulau Komodo dan menembak mati salah satunya.
Komodo yang dia tembak itu dikirimkan ke ahli biologi, Peter Ouwens, yang selanjutnya juga menulis laporan ilmiah pertama soal komodo.
Empat belas tahun berikutnya, konservasionis Amerika Serikat bernama W. Douglas Burden menangkap selusin komodo di Kepulauan Sunda Kecil untuk Museum Sejarah Alam Amerika Serikat.
Dia lalu menulis sebuah memoar berjudul Dragon Lizards of Komodo. Ini jugalah yang menjadi asal mula sebutan naga untuk hewan tersebut.
Karakteristik Komodo
Dikatakan dalam Smithsonian National Zoological Park seperti dilansir dari Live Science, ukuran komodo jantan rata-rata adalah 8-9 kaki.
Tetapi, panjang mereka juga bisa mencapai 10 kaki atau 3 meter. Sementara, komodo betina panjangnya sekitar 6 kaki atau 1,8 meter.
Kulit komodo sangat tebal dan kuat. Mereka juga memiliki cakar yang besar dan panjang, serta ekor yang berotot.
Hewan ini mempunyai penglihatan yang baik dengan jarak pandang objek sejauh 300 meter, demikian dicatat oleh Smithsonian Zoo. Walau ukurannya besar, komodo mampu berlari cepat.
Kecepatan lari komodo adalah 13 mph atau 20 kph. Kendati cepat, mereka lebih suka menunggu mangsa selama berjam-jam hingga mangsa tersebut melewati jalan mereka.
Hewan karnivora ini dapat memangsa hewan-hewan besar seperti rusa, kerbau air yang besar, babi, bahkan manusia. Tetapi, komodo juga memakan sesamanya yang berukuran lebih kecil.
Menurut National Geographic seperti dilansir dari Live Science, komodo bisa memakan mangsa yang beratnya 80 persen tubuhnya dalam sekali makan.
Cara berburu komodo dapat dibilang unik. Pertama, komodo akan melompat dan menjatuhkan mangsanya menggunakan kaki. Lalu, mereka akan mencabik mangsanya hingga mati menggunakan gigi.
Apabila lolos, mangsanya tetap akan mati dalam 24 jam karena keracunan darah akibat air liur komodo. National Geographic menyebutkan ada 50 jenis bakteri dalam air liur komodo. Dan dengan indra penciuman yang tajam, mereka dapat menemukan mangsa yang sudah mati lalu menghabiskan makanannya.
Komodo Betina Dapat Bertelur Tanpa Pejantan
Komodo pada dasarnya hidup soliter selain selama musim kawin antara bulan Mei sampai Agustus. Komodo betina bisa bertelur sebanyak 30 butir di bulan September.
Fakta uniknya adalah, komodo betina tidak membutuhkan komodo jantan untuk menetaskan telurnya. Hal ini disebut reproduksi aseksual. Tetapi, perlu dicatat juga bahwa binatang ini bisa bereproduksi secara seksual.
Ketika bayi komodo baru menetas, mereka akan segera berlari dan memanjat pohon agar tidak dimakan ibunya atau komodo lain. Ketika usianya sekitar 4 tahun, komodo muda akan turun dan tinggal di tanah. Demikian dikatakan dalam San Diego Zoo.
Komodo yang bertahan, bisa hidup panjang umur. Seekor komodo bisa hidup selama lebih dari 30 tahun. (detik)