Coba Menyeberangi Sungai saat Banjir, Ibu Selamat dan Anak Tewas Terseret Banjir
digtara.com – Peristiwa warga tewas terseret banjir terjadi juga di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Senin (20/3/2023).
Baca Juga:
Seorang bocah berusia lima tahun terlepas dari gendongan sang ibu saat menyeberangi sungai yang sedang banjir.
Banjir susulan menghanyutkan ibu dan anak ini.
Sang anak terlepas dari pegangan sehingga terseret arus banjir beberapa meter.
Saat ditemukan, bocah itu sudah meninggal dunia. Sementara sang ibu berhasil selamat.
Baca: Kakak-adik Terseret Banjir, Kakak Selamat Tapi Adik Ditemukan Tewas
Peristiwa ini terjadi di Desa Pinduhurani, Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Diperoleh informasi kalau pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 10.00 hingga pukul 14.00 Wita terjadi hujan lebat di wilayah kecamatan Tabundung.
Pada saat itu korban Rita Rutang Manggi (5) bersama ibunya Kahi Ata (39) hendak kembali ke rumah di Dusun Laluku, Desa Pinduhurani, kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur.
Namun karena hujan lebat dan arus air sungai yang deras, korban bersama ibunya mampir di rumah kerabat yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian untuk berlindung dan sambil menunggu arus sungai mulai berkurang.
Sekitar pukul 14.05 wita, hujan mulai mereda.
Saat itu korban bersama ibunya berpamitan dan hendak melanjutkan perjalanan dengan melewati sungai tersebut.
Saat menyeberangi sungai tersebut, seketika itu juga terjadi banjir susulan sehingga korban bersama ibunya terseret arus.
Korban terlepas dari pegangan ibunya dan mengakibatkan korban terbawa arus.
masyakat bersama petugas kepolisian melaksanakan upaya pencarian.
Mereka berhasil menemukan korban tersangkut di akar pohon dalam keadaan meninggal dunia.
Seluruh pakaian yang dikenakan korban juga hanyut terbawa banjir.
Korban langsung dievakuasi ke pinggir sungai dan dibawa ke rumah duka.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WS yang dikonfirmasi Selasa (21/3/2023) mengaku kalau pihak kepolisian langsung menghubungi petugas medis Puskesmas Malahar dan mendatangi lokasi kejadian.
“Polisi bersama warga bersama-sama melaksanakan upaya pencarian dan evakuasi korban,” ujar Kapolres.
Disebutkan bahwa secara geografis, Desa Pinduhurani merupakan daerah aliran sungai.
Di wilayah tersebut tidak tersedia fasilitas jembatan penghubung antar dusun dan tidak ada alternatif jalan lain selain melewati sungai.
“Curan hujan di Kecamatan Tabundung dan sekitar saat ini masih sangat tinggi. Warga agar berhati-hati saat menyeberangi sungai,” tandas Kapolres.