Diduga Stres Jadi Alasan Warga di Kupang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
digtara.com - Penyidik Reskrim Polsek Takari sudah memeriksa sejumlah warga terkait kasus gantung diri.
Baca Juga:
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata mengakui kalau kasus ini sempat ditangani Polres Kupang melalui Polsek Takari.
Keluarga korban sudah iklas menerima kematian korban, namun pihak kepolisian dari Polsek Takari menelusuri kematian korban dengan melakukan pemeriksaan beberapa saksi di ruang pemeriksaan Polsek Takari.
Menurut keterangan beberapa warga, korban diduga stres. "Katanya stres," ujar Kapolres Kupang terkait penyebab kematian korban.
Marselinus Laome (55), warga RT 05/RW 01, Desa Oelnaineno, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri pada Selasa (15/10/2024).
Korban ditemukan tewas gantung diri di pohon asam di hutan Oeluki di RT 02/RW 01, Dusun I, Desa Oelnaineno, Kecamatan Takari Kabupaten Kupang.
Penemuan korban ini berawal saat seorang warga Maher Tafetin yang pulang dari kebun dan hendak ke Kampung Nefoneke.
Setibanya di hutan Oeluki, ia melihat korban tewas tergantung di pohon asam.
Setelah ia mendekat baru diketahui bahwa korban adalah Marselinus Laome yang sedang tergantung pada pohon asam dalam posisi terikat pada seutas tali nilon sebesar jari manis orang dewasa.
Ia menginformasikan kejadian tersebut kepada warga yang lain hingga melapor ke Polsek Takari.
Personil Polsek bersama tim medis dari Puskesmas Hiebunif mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya mayat korban diturunkan dari atas pohon asam dan tim medis melakukan pemeriksaan pada tubuh korban.