Hilang Selama 11 Hari, Nelayan Yang Ditabrak Kapal Fantasi Express 88 Ditemukan Tewas
digtara.com | KUPANG – Pencarian terhadap Sulaiman (31), nelayan yang kapalnya ditabrak kapal cepat Fantasi Express 88 di Perairan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 31 Agustus 2019 lalu, akhirnya membuahkan hasil.
Baca Juga:
Nelayan asal asal Lohayong, Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa 10 September 2019 sore kemarin.
Salah seorang warga Kabupaten Flores Timur, Rian Mahing yang ikut mengevakuasi korban ke rumah duka mengatakan, jenasah ditemukan oleh 2 orang nelayan ketika sedang mencari ikan di sekitar perairan Watampao Benama, Terang, Adonara Timur Kabupaten Flores Timur.
“Jenasah pertama kali ditemukan Syukur Taslim dan Malik Syukur di sekitar korban melompat untuk selamatkan diri dari tabrakan kapal cepat Fantasi Express. Mereka (2 nelayan) batal mencari ikan untuk kembali membawa jenasah ke darat,” jelasnya.
Menurut Rian, saat ini tim dokter bersama aparat kepolisian dari Adonara Timur sedang melakukan visum terhadap jenasah korban.
“Malam ini keluarga sudah mempersiapkan semuanya untuk segera dimakamkan. Korban sudah hilang 11 hari yang lalu, waktu itu tim SAR bersama nelayan mencari keberadaan korban tapi tidak ditemukan sehingga dihentikan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya pada Sabtu 31 Agustus 2019 siang sekitar pukul 13.00 WITA, Kapal Motor Cepat Fantasy Express 88 yang berangkat dari Larantuka Kabupaten Flores Timur menuju Waiwarang Kabupaten Flores Timur menabrak kapal nelayan yang ditumpangi Sulaiman (31), di koordinat 8°23’56.96″S – 123° 7’37.77″E atau sekitar perairan Watan Pao, Desa Beloto, Kecamatan Adonara Timur.
Akibat tabrakan itu, Sulaiman dan kapalnya dinyatakan hilang. Operasi pencarian kapal dan nelayannya itu dilakukan sejak Minggu 1 September 2019 pagi. Operasi pencarian melibatkan tim yang terdiri dari 5 personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, 4 orang personel BPBD Kabupaten Flores Timur, 1 orang personel KSOP Adonara Timur, 12 orang personel Polri dari Polres Flores Timur serta melibatkan 50 orang nelayan.
[AS]