Ketika Ditangkap Polisi, Mahasiswa Ini Ketakutan dan Menangis
Digtara.com | MEDAN – Terkait aksi demo anarkis ribuan mahasiswa di DPRD Sumut di mana massa yang tergabung dari berbagai elemen mahasiswa dipukul mundur oleh pihak kepolisian menggunakan water canon dan gas air mata setelah terjadi kericuhan di depan Kantor DPRD Sumatera Utara, Selasa (24/9) sore.
Baca Juga:
Pihak kepolisian yang menggunakan tameng, senjata gas air dan mobil water canon terus menghalau lemparan dari massa hingga ke persimpangan Jalan Perdana dan Jalan Imam Bonjol.
Pantauan aksi lempar-lemparan batu terjadi beberapa saat. Alhasil polisi mengamankan belasan mahasiswa yang diduga menjadi provokator dalam kerusuhan tersebut.
Satu diantara mahasiswa yang diamankan berinisial AHN. Ia tampak ketakutan saat dibawa polisi. Bahkan ia menangis saat dibilang akan dilaporkan kepada pihak rektorat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
“Tolonglah pak jangan dilaporkan saya ke kampus. Janganlah pak, tolonglah pak,” ucapnya sambil menangis.
Sementara menurut Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dadang Hartanto mengatakan Kendaraan yang rusak ada tujuh kendaraan dinas roda empat. Beberapa pelaku yang diduga provokator kita proses. Perkembangan selanjutnya akan kita sampaikan. Agar semua pihak tidak menyebarkan hoax. Mengingat banyak informasi beredar yang menyebut ada korban meninggal dunia dalam aksi tersebut.
“Tidak ada yang meninggal dunia. Semua dalam keadaan baik,” tegasnya.
Menurut Dadang ada sejumlah orang yang diamankan dalam peristiwa ini. “Mahasiswa atau bukan, kita belum tahu asalnya dari mana,” ucapnya.