Minggu, 23 Februari 2025

Merapi Meletus dengan Tinggi Kolom Erupsi 3.000 Meter

- Jumat, 10 April 2020 04:21 WIB
Merapi Meletus dengan Tinggi Kolom Erupsi 3.000 Meter

digtara.com – Merapi meletus, berdasarkan data Balai Penyelidikan Pengembangan dan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 75 mm dan durasi 103 detik.

Baca Juga:

Teramati tinggi kolom erupsi ± 3.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke Barat Laut.

Catatan Letusan Merapi

Gunung Merapi (2.930 mdpl) akhir bulan lalu meletus sebanyak enam kali. Pada 27-28 Maret 2020 letusannya bahkan berlangsung empat kali dalam 24 jam.

Percakapan di sejumlah grup-grup media sosial ramai menghubungkan letusan beruntun itu dengan pandemi wabah virus Corona.

Dipercaya letusan itu mampu membunuh virus mematikan yang bergentayangan di kota-kpota sekitar gunung dari abu vulkanik yang disebarkan.

Bahkan muncul foto dan video yang diklaim memunculkan penampakan Semar, tokoh pewayangan yang dipercaya jadi tanda bakal segera berakhirnya wabah ini.

Pakar gunung berapi Badan Geologi Kementerian ESDM, Drs Subandriyo menjelaskan fenomena keduanya.

Dia menyodorkan analisis erupsi dan mitigasi kebencanaan jika kedua peristiwa itu muncul bersamaan.

“Tidak ada kaitan sama sekali antara meledaknya pandemi Covid-19 dengan meletusnya Gunung Merapi. Tidak ada juga bukti abu vulkanik menghambat penyebaran virus, sebagaimana pernah diberitakan lewat media sosial,” kata Subandriyo.

Subandriyo mengutip bunyi pepatah lama Jawa yang bisa menggambarkan apa yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini.

“Ana babak nglayoni, jujul anyusuli,” kutipnya terhadap kalimat janturan, terkhusus yang terjadi di wilayah Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kurang lebih artinya ada kejadian penting susul menyusul.

Ia mengurutkan kronologi ketika 2 Maret 2020 Presiden Jokowi mengumumkan pandemi Covid-19 masuk Indonesia.

Kemudian 3 Maret 2020 terjadi erupsi Merapi setelah relatif mereda di akhir 2019. Pandemi Covid-19 berkembang cepat dan meluas, sementara Merapi meletus lagi pada 27 Maret 2020 dan beberapa hari sesudahnya.

“Tetapi bila dua sumber ancaman ini terjadi secara bersamaan di suatu wilayah, tentu akan mempunyai implikasi yang luas,”

Mantan kepala Balai Penyelidikan Pengembangan dan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, aktivitas Merapi terbagi empat fase.[tribun]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru