Aiptu Pariadi Tembak Kepala Istrinya Dua Kali
digtara.com | SERGAI – Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Serdang Bedagai (Sergai), masih melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan dan bunuh diri oleh Aiptu Pariadi, personel Satuan Reserse Narkoba Polres Sergai di rumahnya, Minggu 5 Oktober 2019 malam tadi.
Baca Juga:
Dari penyelidikan sementara, diketahui jika sebelum akhirnya pelaku mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya dengan pistol dinas, pelaku terlebih dahulu menembak sang istri Fitri Andayani (45) sebanyak dua kali di kepala.
Penembakkan itu diduga dipicu kekesalan Aiptu Pariadi terhadap sang istri. Keduanya diketahui terlibat cekcok sebelum aksi penembakkan itu. Cekcok dipicu masalah keluarga yang memang sudah dalam beberapa hari terakhir terjadi.
“Sebelum ditembak, korban sedang menonton televisi. Pelaku yang keluar dari kamar langsung menembakkan pistol ke arah korban sebanyak dua kali hingga korban tersungkur di depan televisi dan langsung tewas,â€sebut Juliarman.
Setelah melihat sang istri ambruk, pelaku kemudian menembakkan pistol yang digunakannya untuk menembak sang istri, ke arah kepalanya sendiri. Pelaku pun tewas di depan pintu kamarnya.
“Pistol yang digunakan, merupakan pistol dinas,â€tandasnya.
Saat ini, sambung Juliarman, jasad keduanya sudah dibawa ke RS Sultan Sulaiman, Sei Rampah, Sergai untuk menjalani otopsi.
Kasus ini sendiri kini juga diselidiki oleh penyidik internal Polri, untuk mengungkap secara penuh persoalan yang menyebabkan insiden tersebut. Polisi tengah mendalami adanya faktor lain yang memicu aksi tersebut.
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sumut, Kombes Yofie Girianto mengaku telah membentuk tim beranggotakan empat orang untuk penyelidikan internal tersebut. Penyelidikan dipimpin langsung seorang Kepala Subdit Pengamanan Internal Polri (Paminal) Polda Sumut, AKBP Sugeng Riyadi.
“Tim tersebut sudah bekerja, berkordinasi dengan penyidik di lapangan serta menelusuri rekam jejak pelaku. Kita ingin lihat kasus ini secara menyeluruh,â€tandasnya.
[OSC/AS]