Kisah Pilu Ibu yang Anaknya Dicabuli 10 Pria di Medan, Hidup Pas-pasan dan Berpindah-pindah
digtara.com – Kasus bocah laki-laki 10 tahun berinisial RAP (10) diduga dicabuli 10 pria dewasa di kawasan Kecamatan Medan Amplas masih bergulir di Polrestabes Medan. Di balik itu, sang ibu ternyata punya kisah pilu tentang kehidupannya.
Baca Juga:
Kepada digtara.com, PA (33), ibu korban mengaku tinggal di Medan sejak beberapa bulan terakhir bersama anak satu-satunya itu. Ia pindah dari Jakarta setelah berpisah dengan suami.
“Sekarang saya tinggal tidak tetap. Pindah-pindah ke orang yang saya kenal,” ungkap PA.
Baca:Â Terkait Kasus Pencabulan Bocah 10 Tahun oleh 10 Pria Bertopeng, Begini Penjelasan Polisi
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, PA bekerja sebagai kuli penyortir telur di kawasan Pantai Labu. Lokasi itu cukup jauh dari tempat tinggalnya di Medan karena sang anak sudah sekolah di sini.
Baca:Â Bocah 10 Tahun Dicabuli 10 Orang Pria Dewasa, PKPA Sumut: Perbuatan Biadab!
Biasanya, menuju lokasi kerjanya ia tempuh dengan naik angkutan umum. “Dari Medan tiga kali naik angkot. Ongkosnya bisa 15 ribu sehari,” tuturnya.
Tak cuma itu, ia masuk kerja sejak pukul 19.00 WIB hingga pagi dengan penghasilan 20-30 ribu. Itupun harus ditambah kerja ekstra mengantar telur ke kedai-kedai.
“Dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi saya kerja setelah itu ngantar pesanan ke kedai-kedai jadi jam 7 pagi saya pulang,” ungkapnya.
Di sela lelahnya, ia juga mengurus anaknya yang kini duduk di bangku SD kelas 3.
Kini, setelah jadi korban pencabulan, sang anak enggan sekolah. Ia bahkan ikut kemana ibunya pergi.
“Sekarang dia (anaknya,red) saya bawa kerja. Sekarang dia takut,” ungkap wanita asal Padangsidimpuan itu.
Sang ibu mengaku tidak memiliki keluarga lagi di tempat asalnya itu. Kini, ia harus berjuang sendirian di tengah masalah yang menimpa buah hatinya.
Anaknya Jadi Korban Pencabulan
Penculikan dan pencabulan itu terjadi pada Senin (23/8) pekan lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu RAP ingin membeli sesuatu di warung.
Di tengah jalan, RAP ditangkap orang tak dikenal dan dan dinaikkan ke mobil pick up yang ditutupi terpal.
Berdasarkan keterangan bocah itu, ada 10 pria memakai topeng dengan biadab mencabulinya. Mereka bahkan merekam aksi itu.
Setelah mencabuli, para pelaku membawa RAP kembali ke tempat semula. Bocah itu diturunkan secara kasar dengan cara menendangnya dari atas mobil pikap.
“Malam itu saya lihat anak itu murung. Terus saya tanya kenapa, keadaannya seperti sangat trauma. Namun, saat itu dia tak mau jawab dan hanya meneteskan air mata. Lalu, dia aku bujuk dan bersedia bercerita bahwa dirinya telah dicabuli oleh 10 orang. Saya sudah buat laporan ke Polrestabes Medan, nomor laporannya STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan,” ujar PA, Rabu (1/9).
Perempuan ini berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti dan pelaku dapat ditangkap. “Akibat kejadian itu dia takut dan trauma melihat mobil pikap. Bukan hanya disodomi, mulutnya dimasukkan kemaluan para pelaku,” ungkapnya.
Sementara itu, RAP mengatakan bahwa dirinya pada saat dicabuli juga sempat diancam pelaku dengan senjata tajam. Kakinya juga disundut dengan api rokok.
kisah pilu