Sabtu, 20 April 2024

Konflik Lahan di Flores Timur, Enam Orang Tewas

Imanuel Lodja - Kamis, 05 Maret 2020 12:48 WIB
Konflik Lahan di Flores Timur, Enam Orang Tewas

digtara.com | KUPANG – Dua kelompok warga terlibat bentrokan berdarah di Kecamatan Witihama, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (5/3/2020).

Baca Juga:

Yakni antara Suku Kwaelaga dan Suku Lamatokan. Konflik tersebut dilatarbelakangi sengketa lahan di Kebun Wulen Wata (Pantai Bani) di Desa Baobage, Kecamatan Witihama.

Akibat insiden itu, enam orang meninggal dunia. Dua orang dari suku Lamatokan dan empat orang dari suku Kwaelaga.

Korban dari suku Lamatokan diketahui berasal dari Desa Tobitika, Kecamatan Witihama dan satunya dari Desa Sandosi. Sementara korban dari Suku Kwaelaga semuanya berasal dari Desa Sandosi, Kecamatan Witihama.

Para korban meninggal dunia yakni Wilem Kewasa Ola (80) dari Desa Tobitika. Lalu Yosep Helu Wua (80), warga Desa Sandosi Kecamatan Witihama. Keduanya berasal dari suku Lamatokan.

Empat orang korban dari suku Kwaelaga yakni Moses Kopong Keda (80) dan Jak Masan Sanga (70). Lalu Yosep Ola Tokan (56) dan Seran Raden (56).

Sementara Suban Kian (69), warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama yang juga dari suku Kwaelaga berhasil melarikan diri.

AWAL BENTROKAN

Diperoleh informasi kalau kedua kelompok mendatangi lokasi kebun Wulen Wata dan langsung saling serang. Mereka memang diketahui sudah bersengketa atas lahan tersebut sejak tahun 1990-an.

Kedua suku berada di dalam Desa Sandosi, Kecamatan Witihama. Awalnya masing-masing menempati lokasi yang ada. Suku Lamatokan berada di Sandosi 2 dan Suku Kwaelaga di Sandosi 1 dan digabung menjadi satu Desa yaitu Desa Sandosi l, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.

Baik Suku Lamatokan maupun suku Kwaelaga saling klaim lokasi tersebut. Kedua suku Sudah berulangkali difasilitasi oleh pemerintah Kecamatan Witihama dan Kapolsek Adonara untuk penyelesaian namun belum menemukan jalan keluar.

Sebelumnya pada Kamis 27 Februari 2020,  tujuh orang dari Suku Kwaelaga ke lokasi sengketa untuk melakukan kegiatan/berkebun. Mereka menanam anakan jambu mente dan kelapa yang selama ini digarap oleh Suku Wuwur dan Suku Lamatokan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Suku Kwaelaga tersebut menimbulkan kekecewaan dari Suku Lamatokan.

Buntutnya pada Kamis 4 Maret 2020, warga suku Lamatokan mendatangi lokasi. Mereka memeriksa tanaman yang ditanam Suku Kwaelaga.

Para korban dari suku Kwaelaga mendatangi lokasi tersebut sehingga terjadi perdebatan terkait status lahan. Perdebatan itu berujung pada aksi saling serang menggunakan senjata tajam hingga jatuhnya korban jiwa.

INFORMASI LAIN

Diperoleh pula informasi kalau lokasi sengketa bertempat di Wulewata Pantai Bani,Desa Baubage, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, selama ini diklaim oleh suku Kwaelaga.

Sedangkan didalam lokasi yang disengketakan selama ini telah digarap oleh empat suku yaitu Suku Lamatokan, Suku Making, Suku Lewokeda dan Suku Wuwur.

Warga kesal karena Suku Kwaelaga selalu menebang tanaman yang ada di lokasi milik 4 suku tersebut dengan alasan lokasi tersebut adalah milik mereka. 4 suku yang ada dilokasi tidak merespon dan mengupayakan jalan damai dengan melaporkan apa yang dilakukan suku Kwaelaga kepada pemerintah Kecamatan dan Polsek Adonara.

Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams, SIk yang dkonfirmasi, Kamis (5/3/2020) membenarkan kejadian ini.

“Iya benar. Kita sudah mengerahkan anggota Polres Flores Timur mendukung pengamanan yang dilakukan anggota Polsek Witihama ditambah bantuan keamanan dari aparat TNI,”sebutnya.

Hingga saat ini, aparat keamanan masih berjaga di sekitar lokasi kejadian dan menghimbau masyarakat tidak melakukan aksi balasan.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru