Jelang PSU Madina, Bawaslu Akui Terima Banyak Laporan Soal Politik Uang
digtara.com – Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) 24 April 2021, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengaku banyak mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya praktik politik uang.
Baca Juga:
Hal itu diungkapkan Komisioner Bawaslu Madina, Yafisham, Kamis (15/4/2021). Namun, Yafisham menjelaskan, laporan yang diterima Bawaslu itu bersifat tidak resmi.
“Banyak laporan tidak resmi lewat media sosial. Kita telusuri tapi emang tidak ada (temuan). Jadi laporan resmi belum ada dan temuan juga belum,” kata Yafisham.
Dari laporan tidak resmi itu, Yafisham mengungkapkan jika laporan tersebut lebih didominasi adanya praktik politik uang.
“Itu didominasi politik uang. Ada juga sosialisasi dan keterlibatan ASN,” ungkapnya.
Baca: 6 Fakta Menarik Jelang PSU Labusel 24 April, Nomor 2 dan 5 Bikin Seru
Terus Lakukan Sosialisasi
Dalam PSU ini, Ia menegaskan jika pihaknya menganggap semua TPS punya kerawanan yang tinggi. Karena itu, Yafisham mengaku jika pihaknya sudah meminta Panwas Kecamatan untuk terus bersosialisasi.
“Semua rawan, kita cuma 3 TPS. Karena tingkat persaingan ketat, kita anggap semua rawan dan kita antisipasi,” ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan jika Panwas Kecamatan yang melakukan PSU sedang melakukan pencermatan DPT.
“Pencermatan lagi ditelusuri panwascam kita, dari DPT kemarin ada 1.207, itu coba ditelusuri lagi, cermati. Kemungkinan ada yang keluar, datang tidak nanti, itu tetap kita cermati,” bebernya.
Ia berharap, masyarakat Madina bisa menahan diri dan menjaga kondusifitas selama pelaksanaan PSU.
Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat untuk tak terpengaruh dengan hasutan maupun menjual suaranya.
“Mari kita jaga PSU ini, jangan sampai terjadi lagi. Jaga, tahan diri untuk menjaga kondusifitas daerah kita untuk mencari pemimpin baik yang terseleksi dari Pemilu yang baik juga jangan ada politik uang, apalagi ini Ramadan,” harapnya.
Baca: Jelang PSU, KPU Madina: Sejauh Ini Masih Aman Terkendali
Diakhir, pelaksanaan PSU di tengah Ramadan juga menjadi fokus Bawaslu. Yafisham mengaku, pihak Panwas Kecamatan juga diminta memantau kegiatan buka bersama.
“Kita pantau terus. Siapa tahu ada buka bersama atau segala macam. Ini kita tak tahu, memang tidak ada kampanye,” demikian Yafisham.
Jelang PSU Madina, Bawaslu Akui Terima Banyak Laporan Soal Politik Uang