Senin, 23 Desember 2024

Umar Arsal: KLB Sengaja Dibiarkan Agar Demokrat Tak Bisa Ikut Pemilu

Arie - Jumat, 05 Maret 2021 13:35 WIB
Umar Arsal: KLB Sengaja Dibiarkan Agar Demokrat Tak Bisa Ikut Pemilu

digtara.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Umar Arsal, menduga adanya permainan pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di salah satu hotel wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (5/3/2021). Demokrat Tak Bisa Ikut Pemilu

Baca Juga:

Menurut dia, kegiatan tersebut digelar ilegal dan pemerintah malah membiarkan saat situasi pandemi Covid-19.

“Jelas-jelas itu ilegal karena sudah melanggar aturan. Bagaimana mau melaksanakan kongres, kita enggak tahu pemilihnya siapa,” kata Umar seperti dikutip dari viva.co.id.

Harusnya, kata dia, pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum turun tangan apalagi situasinya masih pandemi Covid-19. Sehingga, kegiatan tersebut menimbulkan kerumunan.

Makanya, ia heran apakah pemerintah seolah-olah membiarkan kegiatan tersebut karena ada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Baca: KLB Demokrat, Poldasu: Kami Tak Campuri Urusan Internal Partai

“Jangan-jangan ada sosok Moeldoko, jadi aparat hukum tutup mata,” ujarnya.

Karena Demokrat Partai Oposisi

Kemudian, Umar menduga pemerintah juga ke depan akan menggantung nasib partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. Sebab, kata dia, pemerintah sengaja membiarkan lantaran Demokrat berada di luar pemerintahan atau oposisi.

Maka, terjadi dualisme kepemimpinan dan keputusan ada pada pemerintah.

“Saya hanya berharap adanya keadilan pemerintah kepada Partai Demokrat. Kalau ini dibiarkan, dugaan pemerintah akan menyandera Partai Demokrat jelas merusak demokrasi, dan sengaja memunculkan dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat. Semuanya keputusan di pemerintah, bisa ke depan Partai Demokrat dikunci tidak ikut pemilu,” kata dia.

Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat berlangsung di Hotel The Hill, di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sepakat memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.

Pimpinan sidang KLB Demokrat, Jhoni Alen Marbun memberikan kesempatan kepada peserta KLB untuk mengajukan usul nama calon ketua umum (ketum) KLB, yakni Moeldoko dan Marzuki Ali.

Namun, hasil voting berdiri peserta sepakat memilih Kepala Staf Kepresidenan itu, terpilih sebagai ketum Demokrat.

Umar Arsal: KLB Sengaja Dibiarkan Agar Demokrat Tak Bisa Ikut Pemilu

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sentra Gakumdu Kabupaten Kupang Limpahkan Berkas Pidana Pemilu ke Kejaksaan

Sentra Gakumdu Kabupaten Kupang Limpahkan Berkas Pidana Pemilu ke Kejaksaan

Panwascam Hadiri Acara Syukuran Anggota DPRD Sumut, Ada Apa?

Panwascam Hadiri Acara Syukuran Anggota DPRD Sumut, Ada Apa?

26 Ribu KTP Disalahgunakan Untuk Daftar Calon Perseorangan di Tapanuli Selatan, Para Korban Laporkan Dugaan Penyalahgunaan Tindakan Pemilu

26 Ribu KTP Disalahgunakan Untuk Daftar Calon Perseorangan di Tapanuli Selatan, Para Korban Laporkan Dugaan Penyalahgunaan Tindakan Pemilu

KPU Tetapkan 50 Calon Anggota DPRD Deli Serdang Terpilih 2024-2029

KPU Tetapkan 50 Calon Anggota DPRD Deli Serdang Terpilih 2024-2029

Sentra Gakkumdu Kabupaten Alor Limpahkan Berkas Perkara Money Politic Pemilu 2024 ke JPU

Sentra Gakkumdu Kabupaten Alor Limpahkan Berkas Perkara Money Politic Pemilu 2024 ke JPU

Jejak Curang ASN di Medan Arahkan Guru Pilih Paslon Capres Prabowo - Gibran

Jejak Curang ASN di Medan Arahkan Guru Pilih Paslon Capres Prabowo - Gibran

Komentar
Berita Terbaru