Rudi Hartono Bangun: Potensi Zakat Bisa Dihimpun Rp300 T, BAZNAS Diminta Selektif Pilih Pengurus

digtara.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Rudi Hartono Bangun, SE, MAP mengatakan, potensi dana zakat di Indonesia yang bisa dihimpun adalah Rp300 Triliun, dan saat ini masih di angka Rp12 Triliun. BAZNAS Diminta Selektif

Baca Juga:

• Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Karenanya Rudi menilai diperlukan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional, dengan sistim manajemen berbasis data yang terukur, dan juga sistim perencanaan, pelaporan pertangugjawaban harus diperkuat.

“Jika hal ini tidak di lakukan, pasti banyak masarakat yang belum sepenuhnya yakin dananya dititipkan melalui lembaga zakat nasional yang ada,” ujar Rudi Hartono Bangun.

Hal ini disampaikan Rudi Bangun saat rapat kerja dengan Kepala Baznas Pusat, Prof Nur Ahmad dan jajaranya, baru-baru ini di Gedung DPR Jakarta.

Kepada wartawan, Kamis (25/3/2021) Rudi menyebutkan, dalam rapat kerja itu juga disampaikan agar Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mempunyai sistim perekrutan yang benar dan terukur mendudukan orang menjadi pengurus, atau pimpinan di badan penghimpun dana zakat di provinsi, kabupaten dan kota.

Baca: Baznas Medan Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Sentosa Lama

“Teroris jangan sampai jadi pengurus Badan Atau Lembaga Zakat Negara,” ujar Rudi Hartono Bangun.

Menurut Rudi, pentingnya BAZNAS mempunyai sistim perekrutan yang benar dan terukur untuk mendudukan orang menjadi pimpinan di badan penghimpun dana zakat itu. Agar tidak terulang kembali seperti kejadian di Tanjungbalai Sumatera Utara (Sumut).

Di mana, beberapa hari lalu Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap 2 orang terduga teroris di sana. Ke dua orang tersebut diketahui berprofesi sebagai pengurus lembaga zakat di Kota Tanjugbalai, Sumut.

Wakil rakyat daridaerah Sumut III ini mengaku prihatin dengan kejadian itu sehingga pada saat rapat kerja dia menyampaikan kepada Kepala Baznas, bahwasanya hal ini harus diwaspadai.

Perlu diwaspadai. Bagaimana dengan kota-kota lain di Indonesia, apakah tidak ada lagi terduga teroris yang menjadi pimpinan lembaga zakat di kabupatn atau kota lain di Indonesia?. Apakah sudah steril?

“Jangan nanti kita meng anggarkan dana besar untuk pengamanan dan penangulangan teroris di Polri, tahunya teroris mendapat dana operasional dari dana zakat umat atau warga. Ini bisa berbahaya pak prof.! Karena jika seperti itu artiya pendanaan teroris dari dalam negara dan dari warga kita sendiri tanpa disadari,” ujar Rudi Bangun, menirukan penegasan yang disampaikannya pada rapat kerja dengan Baznas

“Saya minta kapada Kepala Baznas agar lebih fokus dalam hal perekrutan pimpinan badan dan zakat di daerah yang menghimpun dana masarakat,” tukasnya.

Rudi Hartono Bangun: Potensi Zakat Bisa Dihimpun Rp300 T, BAZNAS Diminta Selektif Pilih Pengurus