Jokowi Bakal Standarisasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Pancasila
digtara.com | JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) akan menstandarisasi kurikulum pendidikan di Indonesia jika kembali terpilih menjadi Presiden untuk periode 2019-2024. Standarisasi dilakukan untuk membuat pendidikan menjadi lebih pancasilais.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Juru Bicara pada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Deny Geovani, dalam diskusi bertema “Mendorong Perdebatan Kaya Gagasan” yang digelar di salah satu restoran di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Hadir dalam debat yang dilaksanakan menjelang debat keempat kampanye pemilihan presiden 2019 itu, Pengamat Intelegen Universitas Indonesia, Nurudin Lazuardi; Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nizar Zahro; Peneliti Hubungan Internasonal CSIS, Andrew W Mantong; serta Pengamat Politik Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
“Kalau kita bicara ideologi, Pak Jokowi punya komitmen dalam Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam visi misi disebutkan, nanti akan ada upaya menstandarisasi kurikulum pendidikan untuk lebih di-Pancasilaisasi lagi. Kami percaya pendekatan represif seperti membubarkan ormas berideologi radikal itu sudah terlambat. Jadi kita harus mensosialisasikan Pancasila melalui BPIP, tentu dengan cara yang bisa ditangkap generasi saat ini. Jadi ada perbedaan pendekatan,”sebutnya.
Dulu, kata Deny, dengan pelajaran BP4, bisa ditanamkan nilai Pancasila. Namun di generasi sekarang, dengan gempuran informasi dari luar negeri yang begitu masif, maka harus ada cara-cara yang luar biasa agar ideologi Pancasila bisa dipahami anak-anak sekarang.
Selayaknya Cina, yang menjaga ideologi sampai ruang maya. Aplikasi media sosial dibatasi. Tapi Indonesia dengan demokrasi yang dianut, tidak bisa dengan langkah seperti itu. Tentu harus digunakan cara sesuai tradisi generasi sekarang yang lebih dekat dengan gadget.
“Pak Jokowi akan terus menjalankan apa yang sudah baik, dicari apa yang kurang selama di periode pertama ini, lalu disempurnakan ke depan,”tukasnya.
[RIL/AS]