Bertemu Tokoh Agama di Kupang, Capres Ganjar Bicara Pentingnya Jaga persatuan dan Kerukunan Umat Beragama
digtara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dalam kampanye di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berbicara terkait pentingnya menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan selama masa kampanye Pemilu 2024.
Baca Juga:
Setelah menjalankan ibadah sholat Jumat di Masjid Al-Mujahidin Penfui, Ganjar langsung menemui warga dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT di Kantor MUI, Kupang.
Kemudian didampingi rombongan beserta Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan NTT, Emelia Julia Nomleni, Ganjar ke kantor Sinode Gereja Masehi Injil, Kupang, dan bertemu dengan mantan ketua sinode GMIT Pendeta Dr Merry Kolimon beserta jajarannya.
Ganjar mengungkapkan dalam pertemuan dengan dua tokoh agama tersebut dia telah berdialog terkait bagaimana kontribusi para pemuka agama dalam menjaga situasi menjelang Pemilu 2024.
Selain soal kerukunan beragama, Ganjar mendapat begitu banyak masukan dari dua tokoh agama yang ditemui hari ini. Mulai dari infrastruktur, sosial, pendidikan hingga kesehatan.
"Banyak hal yang bisa diperbaiki, antara lain kerukunan umat beragama harus didorong serta berikan pesan yang baik kepada tokoh masyarakat dan agama," ujar Ganjar dihadapan para wartawan.
Kehadiran Ganjar di Kupang disambut kerumunan warga.
Ganjar tiba Bandara El Tari Kupang pukul 11.52 WITA.
Wakil Ketua MUI NTT, Abbas Gasim menyatakan dukungannya terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut dalam menjaga toleransi.
Abbas menilai pendekatan yang ditekankan oleh Ganjar dalam menjaga toleransi menunjukkan kesadaran akan pentingnya harmoni antar beragam budaya, agama, dan latar belakang sosial di Indonesia.
Dalam konteks ini, dukungan dari masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh Abbas, menjadi hal yang sangat berarti untuk memperkuat upaya menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah perbedaan.
"Saya kira pernyataan beliau tadi, mudah-mudahan itu menjadi komitmen beliau untuk menjaga toleransi itu," ujar Abbas.
Di sisi lain, Ganjar menyampaikan pesan yang ia dapatkan dari dua tokoh agama di Kupang, bahwa sebagai capres, dirinya harus menjaga persatuan. Menyadari pentingnya menjaga persatuan, Ganjar menekankan pada pentingnya menghindari konflik, perdebatan berlebihan, dan penyebaran informasi palsu (hoaks) selama masa kampanye pemilu.
"Di tengah pemilu kita jaga persatuan, jangan ribut dong, jangan bikin hoaks dong. Ini pesan yang kita langsung dengar dan rasakan untuk dilakukan," ucap Ganjar.
"Pesan moral saya sebagai salah satu kontestan kita berpikir kalau itu dilakukan dapat menyentuh sensitivitas perasaan banyak orang, ini akan jd indikator kurang baik" imbuhnya.
Lebih lanjut, Ganjar juga mengungkapkan pentingnya perhatian terhadap guru agama baik yang formal maupun non formal. Ia membeberkan pengalamannya saat menjadi pemimpin di Jawa Tengah.
"Ada guru ngaji, ada sekolah Minggu dan agama lainnya. Kami menghibahkan dana setiap tahun kepada Kementerian Agama untuk kemudian dibagikan untuk pendidikan agama. Kalau ini digunakan sebagai perhatian kepada guru agama, maka kita bisa memberikan pesan kedamaian" tutup Ganjar.