Letnan Dalimunthe Pemimpin Yang Merangkul, Meski Dalam Debat Lebih Mengedepankan Adab Diatas Ilmu
digtara.com -Ungkapan "Merangkul bukan memukul" mungkin layak disematkan kepada Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes sebagai seorang yang pernah menjadi pemimpin atau Pj Walikota.
Baca Juga:
Sebab track recordnya pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan dan Pj Walikota Padangsidimpuan, dirinya selalu mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil kebijakan sebagai top leader.
Dalam mengambil kebijakan serta tindakan, pria lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) ini juga lebih rasional dibanding emosional.
Seperti soal Pedagang kaki LIma (PKL) di Jalan Thamrin, Pusat Kota. Sewaktu menjabat Pj Walikota Letnan lebih memilih melakukan pendekatan personal dibanding malakukan tindakan preventif.
Selain selalu tenang dalam memutuskan kebijakan, dalam debat Pilkada Padangsidimpuan yang dilaksanakan oleh KPU pada Kamis (14/11) lalu di Hotel Four Points Sheraton, Medan Pasangan Nomor Urut dua, Letnan Dalimunthe - Harry Pahlevi Harahap sama sekali tindak menunjukkan sikap emosial meski diserang dengan pertanyaan oleh kandidat lain.
Malah Letnan-Levi merespon dengan sikap bersahaja dan merangkul tanpa memukul, meski kesempatan untuk memberikan pertanyaan balasan.
Salah satu contohnya saat calon nomor urut 3 Hapendi-Gempar pada sesi tanya jawab melontarkan pertanyaan kepada calon nomor urut 1 Irsan Efendi tentang kasus korupsi kenapa tidak pernah hadir saat dipanggil kejaksaan.
Cawalkot berjargon "MANTAP" Letnan-Levi lebih memilih diam tidak menunjukkan mimik wajah senang atau kecewa padahal kedua merupakan rivalnya.Begitu juga saat Letnan ditanyai oleh Cawalkot Irsan tentang penyelarasan pembangunan daerah dan pusat.
"Menyelerasikan pembangunan daerah dan pusat. Bila diberi amanah sebagai Walikota Padangsidimpuan dalam konteks menyelerasikan pembangunan daerah khususnya soal PKH dan persoalan stanting?" Tanya Irsan Efendi kepada Cawalkot Letnan dan Hapendi.
Dan saat menjawab pertanyaan tersebut, Letnan Dalimunthe menjelaskan secara rasional dan teknis tanpa bertele-tele selama 60 detik.
"Terkait dengan PKH kita harus berkomitmen. Peserta PKH semua penerima PKH harus mendapatkan sesuai yang sudah terdata. Semua data yang dimasukkan ke pusat harus dikroscek kembali dan direalisasikan. Dan stunting juga harus dimulai dari program perencanaan yang baik, tentu mulai dari pranikah kita berikan edukasi" Jawab H. Letnan dengan tenang dan santai.
Pantauan media, selama pelaksanaan debat kandidat ini Letnan Dalimunthe dan Harri Pahlevi tampak tenang dan santai dan lebih mengutamakan adab diatas ilmu.