Staf Khusus Presiden Bantah Keberadaan Buzzer Istana
digtara.com | JAKARTA – Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Joko Widodo, Adita Irawati, membantah isu adanya kelompok khusus yang dipekerjakan Istana sebagai buzzer di media sosial, untuk mempertahankan pernyataan, sikap ataupun kebijakan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Adita disela-sela gelaran Siberkreasi yang dilaksanakan di Jakarta pada Sabtu 5 Oktober 2019 kemarin.
Menurut Adita, istilah buzzer istana sesungguhnya diciptakan oleh netizen sendiri. Netizen pula yang seolah-oleh membuat kelompok yang disebut buzzer istana itu eksis di media sosial.
“Kita itu secara official kita enggak pernah ada buzzer Istana,†ujar Adita seperti dilansir Antara, Minggu (6/10/2019).
Namun, Adita tidak memungkiri banyak netizen militan yang membentuk polarisasi untuk mendukung blok tertentu. Di antara blok-blok tersebut, menurut dia ada yang bersifat organik, asli manusia bukan mesin, tetapi ada pula yang bersifat anorganik.
“Nah yang organik ini, ini betul-betul militansinya luar biasa sehingga (dalam tanda kutip) membela, men-defense, apa yang menjadi program atau keputusan dari pemerintah,†kata Adita.
Di antara mereka yang organik, Adita mengakui bahwa sebagian besar adalah relawan. Mereka biasanya melakukan hal tersebut tanpa ada instruksi. “Kita tidak bisa menyalahkan, tidak bisa melarang juga. Kita apresiasi, tapi kembali lagi mari kita juga melihat bagaimana kemudian inisiatif itu tidak menjadikan polarisasi makin tajam karena tidak baik juga untuk negara kita ke depan,†ujar Adita.
Lebih lanjut, Adita mengimbau mereka yang militan untuk menahan diri. Sebab, yang terpenting saat ini, menurut dia, adalah bersatu, solid, dan fokus dalam pembangunan.
“Militansi itu bagus, loyal itu bagus, tapi lebih baik kalo menahan diri untuk kemudian melakukan itu dengan cara-cara yang lebih positif,†ujar Adita.
[AS]