Senin, 23 Desember 2024

Ini Penjelasan Mahfud MD Tentang Hak Veto Para Menko Kabinet Indonesia Maju

- Jumat, 01 November 2019 10:34 WIB
Ini Penjelasan Mahfud MD Tentang Hak Veto Para Menko Kabinet Indonesia Maju

digtara.com | MEDAN -  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, merespon polemik terkait “Hak Veto” para Menteri Koordinator yang sempat disebutkan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga:

Mahfud menjelaskan bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2015, Kementerian Koordinator Polhukam bertugas melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian.

Fungsi pengendalian tersebut dilakukan dengan cara mendorong institusi yang berjalan terlalu lambat atau menahan institusi yang bergerak terlalu cepat agar terjadi sinkronisasi.

“Kemudian mempertemukan titik-titik kosong dari program itu. Misalnya ada suatu kasus, lalu rebutan. Kata saya ini tugas saya, kata yang satunya tugas dia, nah itu Menko yang menentukan. Juga mempertemukan jalan tengah, kalau kata yang satu harus begini, yang satu harus begitu. Maka Menko yang akan ikut turun tangan mempertemukan. Sehingga tidak terjadi benturan dan tidak terjadi kekosongan. Itulah sebenarnya yang oleh bapak Presiden disebut veto,” jelasnya seperti dilansir laman Menko Polhukam, Jumat (1/11/2019).

Menurut Mahfud, istilah veto di sini adalah istilah politis yang digunakan Presiden. Sehingga tidak ada lagi pandangan bahwa tidak dikenal veto menteri dalam sistem tata negara Indonesia.

Menko Polhukam menjelaskan istilah veto yang digunakan bukanlah veto dalam arti hukum, melainkan dalam arti politis dan administratif. Tujuannya adalah untuk mengarahkan jika satu program tidak jalan karena terjadi perbenturan atau persaingan. Maka harus diselesaikan oleh Menko atas nama Presiden.

“Saya takjub mendengar laporan-laporan tadi. Ternyata Indonesia ini sudah punya instrumen kelembagaan yang lengkap dan bagus. Sehingga kalau lembaga-lembaga itu bekerja dengan baik, negara ini akan sangat maju. Sudah ada mekanisme defensifnya agar tidak bobol sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Ada juga mekanisme ofensifnya agar bisa maju ke tengah-tengah dunia. Nah tinggal pesan Presiden bagaimana kalau ini kompak bersatu dalam satu barisan yang sama, dalam satu visi, ya kita akan maju,” tutur Menko Polhukam.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Hadiri Jamuan Makan WWF 2024, Menteri AHY Ingatkan Solusi Bersama Atasi Kelangkaan Air

Hadiri Jamuan Makan WWF 2024, Menteri AHY Ingatkan Solusi Bersama Atasi Kelangkaan Air

Baru Mendarat dari AS Usai Hadiri Undangan World Bank, Menteri AHY Terbang ke Bali Hadiri WWF

Baru Mendarat dari AS Usai Hadiri Undangan World Bank, Menteri AHY Terbang ke Bali Hadiri WWF

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru